Manajer Sumsel Ingin Loloskan Dua Pebulu Tangkis ke Divisi I
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Manajer tim bulu tangkis Sumatera Selatan, Rian Yohawari, menginginkan dua pebulu tangkis dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Pengurus Provinsi (PBSI Pengprov) Sumatera Selatan agar lolos ke Divisi 1 dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulu Tangkis PBSI tahun mendatang.
“Jadi kalau saya lihat ada pembagian divisi ini sangat bagus, karena kalau kita lihat peta (persaingan, Red) sekarang memang agak berat persiapannya mungkin ke depan kita akan perbaiki banyak hal, sekarang kami targetkan hanya dua (pebulu tangkis, Red) yang masuk (Divisi I, Red),” kata Rian kepada satuharapan.com setelah dia mendampingi anak buahnya, Ardy Jaya yang turun di tunggal putra usia taruna Divisi 2 Kejurnas Pertamina PBSI, hari Selasa (8/12) di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta.
Ardy takluk dalam dua set langsung atas andalan tunggal putra Pengprov PBSI Sumatera Barat, Diovano Arisdo Firdi, dalam skor 21-10, 21-4.
Pebulu tangkis yang berhasil meraih juara pertama di Divisi 2 dari berbagai nomor–baik ganda putra, putri, campuran, dan tunggal putra, putri–akan otomatis bermain di divisi 1 pada kejurnas mendatang.
Rian mengatakan di masa mendatang para pebulu tangkis berusia muda Sumatera Selatan akan dia tingkatkan lagi kapasitas latihan dan penjajakan uji coba tanding.
“Di kejurnas ini kita bawa tiga putra, tiga putri. Tiga pebulu tangkis dari usia taruna, dan tiga dari usia dewasa,” kata dia.
Dalam Kejurnas Pertamina PBSI 2015, hanya dua provinsi di luar Pulau Jawa yang masuk ke Divisi I yakni PBSI Pengprov Riau, dan PBSI Pengprov Kalimantan Utara.
Divisi I berisi pebulu tangkis yang bernaung di bawah Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI Pusat–yang bermarkas di Cipayung, Jakarta Timur–empat Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sisanya para pebulu tangkis lainnya berlaga di Divisi II.
Ardy Takluk Dalam 20 Menit
Ardy Jaya, pebulu tangkis tunggal putra usia taruna (berusia kurang dari 19 tahun) dari Sumatera Selatan kalah dalam waktu 20 menit dari Diovano Arisdo Firdi.
Sejak set pertama, pertandingan berjalan seimbang namun, Ardy berulang kali mati langkah, karena saat berulang kali melancarkan pukulan kencang selalu berhasil dikembalikan Diovano sehingga shuttlecock masuk ke wilayah permainan Ardy, akibatnya Ardy yang sempat unggul 8-6 atas Diovano malah perlahan-lahan merelakan poin bagi Diovano, hingga interval selesai kedudukan Ardy tertinggal 8-11, akibatnya setelah istirahat interval di angka 11, Diovano menyalip dan terus menerus mendulang poin hingga angka 8-20.
Ardy sempat memberi perlawanan dengan mendulang dua poin di angka 10-20, namun Diovano seolah tidak ingin membuang waktu karena penempatan shuttlecock Diovano lebih akurat sehingga menang dengan 10-21.
Pada set kedua, Diovano lebih berinisiatif menyerang dan unggul cepat hingga 1-7, bahkan hingga jeda interval Diovano sudah unggul 2-11. Ardy tidak banyak memberi perlawanan terhadap Diovano sehingga Diovano dengan cepat mengendalikan permainan dan memenangkan laga dengan kedudukan telak 4-21.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...