Manfaatkan Limbah Cangkang Kerang Untuk Obati Osteoporosis
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penikmat kuliner seafood tentu tidak asing lagi dengan kerang darah (Anadara granosa). Jenis kerang ini banyak disajikan sebagai salah satu menu utama di berbagai restoran seafood. Banyak digemari masyarakat karena memiliki rasanya lezat dan kaya akan protein.
Bukan hanya dagingnya, cangkang kerang darah juga bermanfaat bagi kesehatan. Cangkang kerang ini terbukti mempunyai kandungan kalsium tinggi. Sayangnya, selama ini cangkang kerang darah hanya menjadi limbah sampingan rumah makan seafood, yang dibuang begitu saja. Cangkang belum dimanfaatkan optimal.
Kenyataan tersebut menggerakkan lima mahasiswa UGM dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Farmasi yaitu Nabila Syarifah Jamilah, Istianah Maryam Jamilah, Aprilia Maharani, Pras Setya, dan Ariska Devy, untuk mengolah limbah cangkang kerang darah, menjadi sumber kalsium untuk terapi alternatif osteoporosis. Di bawah bimbingan drh Rr Devita Anggraeni MP PhD, mereka mulai melakukan riset dan sejumlah uji coba guna mendapatkan formula yang tepat.
“Proses pembuatannya sederhana. Cangkang kerang yang kami peroleh dari sejumlah rumah makan di Jogja dioven pada suhu 110 derajat celsius selama delapan jam, kemudian dihaluskan menjadi serbuk halus,” kata Nabil, Kamis (11/6) di FKH UGM.
Selanjutnya, serbuk cangkang kerang darah tersebut diujikan pada tulang femur tikus Sprague Dawley.
Pemberian serbuk selama dua bulan menunjukkan adanya densitas tulang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dilihat dari intensitas sinar X yang diserap oleh tulang.
Sementara, hasil pembacaan radiografinya juga menunjukkan tikus yang telah diinduksi osteoporosis sebelumnya, kemudian diberi serbuk cangkang kerang darah menunjukkan adanya penyembuhan dari osteoporosis yang sangat baik.
“Tikus yang diovariektomi dan tidak diberi perlakuan mengalami osteoporosis, sedangkan yang diovariektomi dan diberi cangkang kerang gambaran osteoporosisnya hilang, dengan intensitas sinar X yang diserap paling tinggi dibandingkan kelompok yang lain,” katanya.
Aprilia menambahkan, kajian pre-klinis pada tikus itu membuktikan kalsium pada cangkang kerang darah dapat diserap dan membantu mengurangi risiko osteoporosis dengan sumber kalsium alternatif.
Kendati begitu, ke depan masih diperlukan penelitian lanjutan, yakni Scanning Electron Microscope (SEM) untuk melihat trabekula femur. “Harapannya, nantinya, bisa membantu para penderita osteoporosis, dan mendapatkan sumber kalsium alternatif yang mudah, murah dan efisien bagi penderia osteoporosis,” katanya. (ugm.ac.id))
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...