Mantan Kaselir Jerman Ditipu Via Telefon Mengaku Mantan Presiden Ukraina
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Orang iseng Rusia yang menyamar sebagai mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, berhasil menghubungi lewat telefon mantan Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk membahas perkembangan di Ukraina dan Belarusia. Namun mantan kanselir Jerman itu mencurigai seluruh panggilan itu, kata kantor Merkel, Senin (20/2).
Kantor Merkel mengatakan mantan pemimpin Jerman itu menerima telepon pada 12 Januari dari seseorang yang mengaku sebagai Poroshenko. Percakapan tersebut dibantu oleh seorang juru bahasa Jerman-Ukraina dari layanan bahasa Kementerian Luar Negeri Jerman.
Dalam sebuah pernyataan email, kantor itu mengatakan Merkel memberi tahu kementerian sesudahnya tentang "kesan yang dia peroleh dari penelepon selama panggilan," tetapi tidak menjelaskan apa itu.
Vladimir Kuznetsov dan Alexei Stolyarov, yang dikenal sebagai Vovan dan Lexus, memposting di saluran Telegram mereka apa yang mereka katakan adalah kutipan dari panggilan tersebut.
Pasangan ini sebelumnya telah mempermalukan politisi Eropa termasuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Presiden Polandia, Andrzej Duda, dan Perdana Menteri Inggris saat itu, Boris Johnson, serta Elton John dan Pangeran Harry, dengan panggilan tipuan serupa.
Rekaman tersebut menampilkan ucapan Merkel - seperti yang telah dia lakukan di depan umum sebelumnya - bahwa perjanjian perdamaian Minsk yang banyak dikritik telah mengulur waktu yang berharga bagi Ukraina.
Merkel dan mantan Presiden Prancis, Francois Hollande, telah menengahi perjanjian damai dengan Poroshenko dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada tahun 2015. Dia juga mengkritik represi di Belarusia yang otokratis.
Poroshenko adalah presiden Ukraina dari 2014 hingga 2019. Merkel memimpin Jerman dari 2005 hingga akhir 2021. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...