Mantan Pejabat CIA: Kasus Snowden Paling Serius dalam Sejarah AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kebocoran dari Edward Snowden membantu musuh Amerika dan merupakan pelanggaran paling serius dari informasi rahasia dalam sejarah AS, ungkap mantan pejabat nomor dua CIA dalam sebuah wawancara, Jumat (25/10).
Michael Morrell, yang menjabat sebagai wakil direktur CIA, mengatakan kepada program "60 Minutes" stasiun TV CBS bahwa pengungkapan mantan kontraktor intelijen itu merusak upaya untuk melacak kemungkinan ancaman teror.
"Apa yang telah Edward Snowden lakukan - menempatkan Amerika pada risiko yang lebih besar - karena para teroris belajar dari kebocoran dan mereka akan lebih berhati-hati, dan sebaliknya kita tidak akan mendapatkan data intelijen seperti itu lagi," kata Morrell, yang baru-baru ini mengundurkan diri setelah 33 tahun berkerja di CIA.
Snowden menggambarkan dirinya sebagai pengungkap rahasia tentang pengintaian National Security Agency (Badan Keamanan Nasional/NSA) dan pengawasan rahasia lainnya, namun Morrell mengatakan bahwa mantan kontraktor tersebut adalah seorang pengkhianat bagi negaranya.
"Saya pikir ini adalah kebocoran yang paling serius – pembocoran informasi rahasia yang paling serius dalam sejarah komunitas intelijen AS," katanya.
NSA Selidiki Kerusakan Situsnya
Situs National Security Agency (Badan Keamanan Nasional/NSA) pada Jumat (25/10) bermasalah dan layanan pengintai AS yang dikenal karena meretas jaringan komputer itu mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki gangguan tersebut, kata seorang juru bicara.
"Kami sedang menyelidiki masalah ini," kata Vanee Vines dari NSA, tanpa memberikan rincian tentang apa yang menyebabkan situs tersebut rusak.
Situs web, nsa.gov, mengalami keruskaan pada Jumat sore, menimbulkan spekulasi di Twitter bahwa situs tersebut mungkin mengalami serangan dari para peretas.
Kelompok peretas Anonymous mengejek kerusakan yang terjadi pada situs itu dalam tweet tanpa mengatakan bahwa pihaknya terlibat dalam gangguan itu. "Aw... jangan panik dengan nsa.gov yang rusak. Mereka memiliki salinan cadangan dari internet," katanya.
Kelompok peretas internasional kerap kali bentrok dengan pihak berwenang AS atas file-sharing serta memungkinkan bank untuk mengatur sumbangan kepada kelompok antikerahasiaan WikiLeaks. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...