Mantan Presiden AS, Bill Clinton, Bertemu Para Klinton dari Kosovo
TIRANA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, pada hari Senin (3/7) bertemu dengan 12 anak dan pria dari Kosovo yang dinamai menurut namanya sebagai rasa terima kasih atas perannya dalam menghentikan Perang Kosovo pada tahun 1998-99.
Clinton, yang menjabat sebagai presiden dari tahun 1993 hingga 2001, dianggap sebagai pahlawan di Kosovo dan Albania karena meluncurkan serangan udara NATO terhadap pasukan Serbia pada tahun 1999.
Serangan tersebut menghentikan perang dan memungkinkan hampir satu juta pengungsi Albania di Kosovo untuk kembali ke rumah mereka.
Pertemuan Clinton dengan orang-orang senama, yang berusia sekitar satu hingga 23 tahun, berlangsung di jalan raya utama ibu kota Albania, Tirana. Acara tersebut diatur oleh perdana menteri Albania, Edi Rama, yang menghadiahkan Clinton, 76 tahun, sebuah medali atas perannya dalam membawa perdamaian dan stabilitas ke kawasan Balkan.
Salah satu pria yang dinamai Clinton, Klinton Berisha, mengatakan kepada mantan presiden: "Kami sangat bangga dengan apa yang Anda lakukan untuk negara saya dan saya ingin berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam."
Orang lain yang berbicara pada upacara tersebut termasuk Klinton Gashi, Klinton Bajgora dan Klinton Ferizi. Mereka masing-masing berterima kasih kepada Clinton, yang bertepuk tangan dan tertawa saat mereka menyebut nama mereka.
Clinton juga bertemu dengan tiga gadis yang dinamai menurut istrinya, Hillary Clinton, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS di bawah mantan Presiden Barack Obama.
"Halo! Saya bukan Bill atau Clinton, saya Hillary Alidema. Terima kasih Bil!” kata salah satu dari mereka.
"Hari ini, Anda memberi saya hadiah yang luar biasa, bahkan lebih besar dari kehormatan," kata Clinton dalam pidatonya di acara tersebut. Dia mendesak perdamaian di Kosovo, di mana beberapa ketegangan etnis terburuk telah meletus sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008.
“Jangan menendang orang saat mereka jatuh,” katanya. “Tahan keinginan untuk memperlakukan orang seperti mereka memperlakukan Anda.”
Washington tetap menjadi pendukung utama Kosovo, baik secara politik maupun finansial. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...