Mantan Presiden Mesir Diadili hari Senin Ini dalam Penjagaan Ketat
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Pengadilan di Mesir hari Senin (4/11) ini memulai sidang pengadilan terhadap mantan Presiden, Mohammed Morsi.
Persidangan ini menimbulkan ketegangan di Mesir dan dalam penjagaan ketat. Persidangan disebutkan tidak akan disiarkan langsung di televise negara, dan tempatnya telah dipindahkan ke gedung Akademi Kepolisian di pinggiran Kairo. Sidang akan dimulai pada pukul 10:00 waktu setempat atau 15.00 WIB.
Morsi ditahan sejak digulingkan pada 3 Juli lalu, dan dia diadili untuk menghadapi tuduhan menghasut kekerasan dan pembunuhan sehubungan dengan bentrokan di depan istana presiden di ibukota Kairo pada bulan Desember tahun lalu.
Morsi akan menghadapi tuduhan atas kematian tiga dari 11 demonstran yang tewas dalam bentrokan kekerasan selama demonstrasi. Ketika itu massa memprotes deklarasi konstitusional, yang memberinya kekuasaan besar kepada Morsi, dan rakyat Mesir menilainya sebagai langkah menuju otoritarianisme.
''Tujuh orang lainnya, yang juga anggota dan pendukung Ikhwanul Muslimin, akan diajukan juga oleh jaksa penuntut dari kasus ini… Mereka ini juga akan dibawa dalam persidangan,'' kata Mohamed Al-Damati, anggota tim pembela Morsi kepada Aljazeera.
Penahanan Morsi sampai hari ini masih belum diketahui. Dia ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan sejak 3 Juli, setelah kekuasaan diambil alih oleh Militer dan kemudian diserahkan kepada pemerintahan sementara.
Morsi dan Ikhawnul Muslimin, gerakan yang mendukunganya, menganggap penggulingannya sebagai kudeta militer. Mereka menolak persidangan dan Morsi masih menganggap dirinya sebagai Presiden Mesir yang sah.
Tim Pembela
Al-Damati mengatakan bahwa Morsi menahan diri untuk menjawab pertanyaan selama interogasi, karena menilai kekuasaan mereka tidak sah.
Dia menambahkan bahwa tim pembela tidak mendapatkan akses ke Morsi. Mereka menerima dokumen kasus pengadilan pada Sabtu (2/11) malam , meskipun permintaan telah diajukan lebih dari 20 hari yang lalu.
Empat belas terdakwa lainnya yang akan diadili bersama Morsi pada hari Senin di antara mereka adalah Essam El-Erian, Wakil Presiden Parati Keadilan dan Kebebasan, yang merupakan sayap politik Ikhwanul Muslimin, dan Mohamed El-Beltagi mantan anggota parlemen.
Sejak digulingkannya Morsi, ratusan orang pendukungnya, terutama dari Ikhwanul Muslimin telah ditangkap aparat keamanan. Sebagian besar dari mereka akan menghadapi tuduhan menghasut kekerasan dan pembunuhan.
Sebagia besar dari mereka ditangkap setelah aksi protes dengan menduduki kawasan di Kairo dan kota lain dibubarkan oleh aparat keamanan. Ratusan orang diperkirakan meninggal dan kerusuhan melandasejumlah kota di Mesir.
Pengamanan Ketat
Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin Morsi telah menyerukan protes massal terhadap pengadilan ini. Hal itu memicu pemerintah yang didukung militer untuk menjaga persidangan secara ketat dengan mengerahkan aparat keamanan dalam jumlah besar.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa sekitar 20.000 personel keamanan akan dikerahkan untuk mengamankan sidang dan lembaga negara lainnya.
Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan mengambil semua langkah-langkah keamanan ' untuk mencegah serangan yang mungkin terjadi dan dilakukan sesuai dengan hukum.
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...