Massa Mesir Bentrok dengan Polisi Usai Salat Id, 6 Tewas
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Setidaknya enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika pasukan keamanan bentrok dengan pengunjuk rasa antipemerintah setelah salat Idul Fitri hari ini, Jumat (17/7), Press TV melaporkan.
Kepolisian Mesir menyerang demonstran yang berkumpul setelah salat Idul Fitri di beberapa daerah yang berbeda, menyebabkan enam orang tewas di kota Giza.
Pejabat senior Departemen Kesehatan, Dr. Khaled al-Weshahy, mengkonfirmasi kematian tersebut dan mengatakan jenazah korban telah dipindahkan ke rumah sakit di Giza.
Pasukan polisi juga menindak demonstran, menembakkan peluru di berbagai wilayah termasuk di ibukota Mesir, Kairo, serta di Al Sharqia, Fayoum, dan provinsi Bani Suef.
Petugas keamanan juga menyerang demonstrasi di kawasan Alexandria dari Hanoville seusai salat Id.
Puluhan orang dilaporkan telah ditangkap.
Demonstrasi itu muncul setelah Mohamed Morsi, presiden yang terguling yang didukung Ikhwanul Muslimin, dalam pesan Idul Fitrinya menyerukan warga Mesir untuk menyelamatkan negara dari apa yang ia sebut sebagai "tiran yang menindas" yang saat ini mengendalikan bangsa.
Morsi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, digulingkan Juli 2013 oleh militer yang dipimpin oleh Abdel Fattah el-Sisi, mantan kepala angkatan bersenjata dan presiden saat ini. Mesir telah dilanda aksi-aksi protes sejak itu.
Bulan lalu, Morsi diganjar hukuman mati bersama dengan 130 terdakwa lainnya karena diduga mendalangi perusakan penjara pada tahun 2011 selama pemberontakan yang menyebabkan penggulingan mantan diktator negara, Hosni Mubarak.
Banyak pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin juga telah dipenjara.
Penumpasan keras Mesir pada Ikhwanul dan pendukungnya, yang telah menyebabkan kematian ratusan orang, telah banyak dikecam oleh organisasi hak asasi manusia internasional. (presstv.ir)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...