Masyarakat Ekonomi ASEAN: Tantangan dan Kesempatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Tahun 2015 merupakan tahun yang penting bagi ASEAN. Karena di awal tahun itu berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sepuluh negara di Asia Tenggara akan bersatu dalam wilayah ekonomi dan budaya. ASEAN akan menjadi pasar dan pusat produksi. Negara-negara anggota ASEAN juga akan bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah yang ada dan akan mengurangi hambatan perdagangan.
Latar belakang ini menjadi ide diskusi interaktif dengan tema ASEAN on the move: challenges and opportunities for the united ASEAN family (ASEAN bergerak: tantangan dan peluang bagi satu keluarga ASEAN) di ASEAN Foundation Jakarta pada Rabu (26/2).
Rebecca Henschke dari Asia Calling yang merupakan salah satu pihak penyelenggara menyebutkan sejumlah negara bersemangat menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN. Di antaranya Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Sementara negara lainnya tidak tertarik, seperti Laos, Kamboja, Indonesia, dan Filipina.
Negara-negara yang siap mau memanfaatkan kesempatan Masyarakat Ekonomi ASEAN ini. Buruh-buruh bisa dicari di di Indonesia atau di Filipina. Perluasan bisnis merupakan kesempatan terbesar pada Masyarakat Ekonomi ASEAN ini dan menjadi pembahasan.
Problem Masyarakat Ekonomi ASEAN
Sementara ASEAN terdiri dari 10 negara. Masing-masing berbeda karakter dan situasi sehingga susah menghasilkan keputusan bersama. Banyak sekali masalah di masing-masing maupun antar negara. Ada kekuatiran lain tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN selain membahas hal bisnis.
Kalau saya di Indonesia dan saya orang Indonesia, saya pasti banyak kuatir soal Masyarakat Ekonomi ASEAN ini? Apa keuntungannya untuk saya atau Indonesia akan rugi kalau mereka hanya menjadi buruh? Atau menjadi tempat yang akan dibanjiri produk murah dari Thailand atau mana pun? kata jurnalis asal Australia ini.
Lanjutnya,Memang itu pertanyaan yang sangat besar dan saat ini ASEAN tidak bisa jawab.
Di saat Pemerintah tidak melakukan apa pun justru di antara koalisi masyarakat sipil dan media terjalin koneksi, seperti yang dilakukannya dengan Asia Calling yang berjejaring di sebelas negara Asia.
Kita punya partner hampir di setiap negara. Kita kerjasama dan itu seperti ASEAN Community sebenarnya.
Koalisi masyarakat sipil dan media merapat dan membangun forum. Semua itu berlangsung di luar budget Pemerintah.
Saya pikir ASEAN Community bukan hal yang hanya diinginkan di bisnis atau Pemerintah.
Rakyat, koalisi masyarakat sipil, dan media sudah memulainya lebih dulu dengan ASEAN Community sebelum munculnya gagasan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Editor : Bayu Probo
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...