Masyarakat Tak Perlu Khawatir Cadangan Beras
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap cadangan beras ketika menghadapi El Nino.
“Lahan yang kekeringan sekitar 198 ribu hektare, sedangkan lahan yang beririgasi 4,8 juta hektare. Total rencana tanam ini bisa diupayakan sampai 5-6 juta ton hingga september,” kata Mentan pada diskusi publik dengan tema “Lebaran Menjelang, Harga Menjulang: Mendorong Reformasi Tata Kelola Pangan Nasional”, di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta, Kamis (25/6).
Seperti diberitakan dpp.pkb.or.id, Amran mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena pihaknya telah menyiapkan surplus lahan siap panen mencapai 400 sampai dengan 500 ribu hektare. Oleh karena itu, pertambahan lahan tanam di beberapa daerah di Indonesia merupakan langkah pemerintah untuk menghadapi badai El Nino yang mengakibatkan kekeringan lahan.
“Pemerintah telah mengantisipasi sejak awal. Menurut data Badan Pusat Statistik, sudah ada pertambahan lahan sebanyak 400 ribu hektare di seluruh Indonesia,” kata Amran.
Amran menambahkan, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan berupa pompa air untuk menghadapi kekeringan tersebut. Bahkan, pada Rabu (24/6), menteri telah memberikan 300 unit pompa air kepada pemerintah daerah di Bojonegoro, Jawa Timur, karena telah melihat gejala kekeringan di daerah tersebut. "Kita akan terus jalan dan memberikan bantuan untuk pompa air," kata dia.
Amran menjelaskan sedikitnya 98 kabupaten dengan luas lahan sekitar 198 ribu hektare di Indonesia mengalami kekeringan setiap tahunnya akibat El Nino. Untuk itu, dalam kondisi terburuk petani tidak dapat menanam karena lahan kering, namun pasokan beras nasional sudah aman untuk enam bulan mendatang.
"Saat ini kita memiliki cadangan beras sebanyak 1,4 juta ton dan itu artinya aman untuk enam bulan ke depan," kata dia.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino ialah gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di bagian tengah dan timur garis ekuator. El Nino yang akan terjadi di Indonesia diperkirakan bertipe lemah, dengan dampak berupa pengurangan curah hujan mencapai 40 sampai dengan 80 persen, khususnya di sebagian wilayah Sumatera, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat-Timur, hingga Papua. (dpp.pkb.or.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...