Mayoritas Pasien Depresi Tidak Terima Pengobatan dengan Baik
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Mayoritas dari 350 juta orang yang menderita depresi di seluruh dunia tidak menerima pengobatan yang minimal, menurut penelitian terbaru yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Penelitian dilakukan terhadap 50.000 orang dari 21 negara, menemukan bahwa di negara maju pun dimana rata-rata tingkat kesehatannya baik, kira-kira 20 persen penderita depresi tidak mendapatkan pengobatan yang baik.
“Banyak pengobatan kepada penderita depresi hanya berlangsung singkat bahkan gagal. Untuk itu perlu agar negara-negara meningkatkan sumber-sumber dan pelayanan kesehatan mental sehingga tidak ada penderita depresi yang tidak terlayani dengan baik,” ujat Prof. Graham Thornicroft dari Universitas King di London yang memimpin penelitian.
WHO memperkirakan ada 350 juta orang dalam segala usia menderita depresi, dan keadaannya mereka menjadi semakin parah. Hal ini terjadi di seluruh dunia. Penelitian juga menemukan bahwa sekalipun diagnosa terhadap depresi semakin dapat dilakukan bahkan sering dapat diberikan pengobatan yang tepat dalam bentuk terapi psikologis dan media pengobatan, pengobatan-pengobatan tersebut belum secara luas dapat dilakukan.
“Penyediaan pengobatan terhadap penderita depresi sangat krusial, bukan hanya untuk mencegah penyakit semakin parah, atau kematian melalui bunuh diri, namun ini merupakan tindakan yang sesuai dengan moral dan hak asasi manusia. Membantu orang lain untuk menjadi kembali produktif dalam masyarakat,” tambah Thornicroft.
Penelitian ini diterbitkan pada Bristish Journal of Psychiatry, Kamis (1/12) lalu, analisa data diambil dari survei kesehatan mental WHO yang dilakukan di 21 negara, termasuk Brasil, Bulgaria, Colombia, Irak, Meksiko, Nigeria, Tiongkok, Argentina, Prancis, Jerman, Portugis, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Para peneliti mendefinisikan pengobatan minimal yang diperlukan seperti pharmakoterapi, terdiri dari sebulan pengobatan plus, atau kunjungan dokter atau psikoterapi termasuk delapan kali kunjungan kepada para psikolog, penasihat spiritual, atau konselor. (jordantimes.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Maluku Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Balai Bahasa Provinsi Maluku menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tah...