Media di Iran Dikritik karena Edit Foto Korban Pembunuhan Demi Kehormatan
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Sebuah surat kabar harian di Iran sedang dihujani kritik, karena mengedit satu-satunya foto yang tersedia tentang seorang gadis remaja yang baru-baru ini dibunuh dalam pembunuhan demi kehormatan. Edit foto itu untuk menutupi rambut dan kakinya.
Romina Ashrafi, 13 tahun, dipenggal kepalanya ketika sedang tidur oleh ayahnya sendiri pada hari Kamis (21/5) pekan lalu dalam apa yang disebut "pembunuhan demi kehormatan." Pembunuhan Ashrafi telah banyak dikecam oleh warga Iran melalui posting di media sosial.
Harian pemerintah, Jam-e Jam, menurut Al Arabiya, melaporkan pembunuhan Ashrafi menggunakan gambar dirinya yang secara luas dibagikan di media sosial. Namun gambar yang diterbitkan oleh harian itu pada hari Rabu (27/5) adalah hasil photoshopped.
Dalam gambar asli, bagian depan rambut Ashrafi dapat dilihat, tetapi Jam-e Jam menutupinya. Harian itu juga mengaburkan lehernya, serta menutupi bagian bawah kakinya. Jam-e Jam dikritik warga Iran di media sosial karena mengedit gambar tersebut.
Di Iran, mengenakan jilbab adalah wajib bagi perempuan. Perempuan yang membiarkan sebagian rambutnya terbuka di depan umum sering menjadi sasaran penindakan oleh polisi moralitas Iran, yang dikenal sebagai "Gasht-e Irsyad." (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...