Media Harus Buat Masyarakat Tahu Ada Kehidupan Tulus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pendeta Martin Sinaga mengatakan media di Indonesia harus menyebarkan berita secara objektif, agar masyarakat tahu bahwa ada kehidupan tulus dan tidak terprovokasi. Menurut dia, fungsi media adalah membangun kesadaran dan objektivitas masyarakat,
“Media harus menyebarkan berita objektif, agar orang tahu bahwa ada kehidupan tulus berlangsung dan tidak terprovokasi,” kata Pendeta Martin kepada satuharapan.com, usai menjadi pembicara dalam book sharing bertema ‘Kristenisasi vs Islamisasi, Dialog sebagai Alternatif?’ di Percetakan BPK Gunung Mulia, Jalan Raya Bogor KM 28 No 43, Cimanggis, Jakarta Timur, Selasa (26/5).
Dia berpendapat, fungsi media adalah membangun kesadaran dan objektivitas masyarakat, tentang permasalahan yang tengah terjadi.
Salah satu dewan redaksi satuharapan.com itu pun melihat media sekarang terlalu didorong kepentingan, sehingga tidak mencerahkan, membangun objektivitas, dan mengurangi prasangka.
“Media sekarang terlalu didorong kepentingan, itu harus dikurangi, kepentingan media mencerahkan, membangun objektivitas, dan mengurangi prasangka,” kata Pendeta Martin.
Terkait isu-isu agama ataupun toleransi antarumat beragama di Indonesia yang jarang menjadi dibahas, menurut dia, media perlu belajar tidak takut disebut SARA (Seks, Agama, Ras, dan Anatomi) dan tetap kritis terhadap sentiment-sentimen yang dibangun lewat agama.
“Media perlu lebih belajar jangan dikit-dikit takut SARA, tapi juga jangan seolah tidak kritis terhadap sentimen yang dibangun berdasarkan agama,” ujar dia.
Sebab, menurut Pendeta Martin, peran media sangat penting guna membangun paradigma dan ruangan yang lebih jernih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...