Media Thailand Tak Buat Julukan Satir Tahunan untuk Junta
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM – Setiap Tahun Baru sejumlah jurnalis penting Thailand biasanya membuat nama-nama satir bagi pemerintah dan menteri senior. Namun, tahun ini mereka akan melewatkan lelucon itu, setelah memutuskan bahwa junta bukan bahan lelucon.
Kesempatan itu biasanya momen langka yang sedikit menyenangkan bagi wartawan peliput gejolak dunia perpolitikan Thailand, di sebuah negara yang dilanda serangkaian kudeta militer, demo berujung bentrokan dan penggulingan pemerintahan – serta tempat pencemaran nama baik merupakan pelanggaran pidana.
Namun, tahun ini korps pers Government House memutuskan untuk bungkam mengingat “kabinet [Perdana Menteri] Jenderal Prayut Chan-O-Cha berkuasa dengan cara khusus, bukan melalui pemilu yang biasa terjadi dalam sistem demokratis.”
Pernyataan itu menambahkan bahwa hal itu normal bagi korps pers untuk mengambil langkah semacam itu dengan pemerintahan kudeta, atau selama gejolak politik.
“Kami juga tidak ingin melewatkan 2015 dengan membuat julukan satir yang akan digunakan untuk memperluas konflik yang sudah ada di masyarakat Thailand atau digunakan sebagai alat politik kelompok tertentu,” menurut pernyataan tersebut
Namun, keputusan itu merupakan ilustrasi atas semakin pentingnya penyensoran diri sendiri sejak militer berkuasa. (AFP)
Editor: Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...