Megaprojek Kereta Cepat Telan Investasi 5,1 Miliar Dolar AS
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Megaprojek Kereta Cepat Jakarta - Bandung menelan investasi sebesar 5,1 miliar dolar AS, menyusut dari sebelumnya US$ 5,5 miliar. Berkurangnya investasi tersebut dikarenakan ada pemendekan jarak. Semula berawal dari Stasiun Gambir di Jakarta, menjadi dari Halim.
PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) diberikan waktu untuk membangun Kereta Cepat Jakarta - Bandung selama tiga tahun
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Hanggoro Budi Wiryawan, mengatakan biaya pembangunan kereta cepat akan diberikan secara bertahap oleh Bank Pembangunan Tiongkok dari total investasi yang telah disepakati, untuk pembiayaan awal akan diberikan sekitar 30 - 40 persen.
"Pembangunan akan segera dilakukan, setelah izin konsesi diberitahu kepada Bank Pembangunan Tiongkok," kata dia usai penandatanganan konsesi penyelenggaraan Kereta Cepat Jakarta - Bandung di Jakarta pada hari Rabu (16/3).
Dia juga mengatakan, PT KCIC akan melakukan pembelian tanah yang akan dilalui Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang berada di Karawang dan di Cikunir untuk jalur kereta cepat ringan.
"Sedangkan untuk tanah yang berada di Halim masih dibicarakan dengan Kementerian Pertahanan agar bisa digunakan untuk stasiun dan jalur kereta cepat," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memberikan konsesi penyelenggaraan Kereta Cepat selama 50 tahun, dimulai sejak 31 mei 2019. Izin pembangunan kereta cepat akan diberikan sepanjang 5 km di daerah kawasan Walini Jawa Barat yang akan berlangsung selama 3 tahun setelah dikeluarkan izinnya.
Editor : Eben E. Siadari
Film Mufasa: The Lion King Tayang di Bioskop
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menyambut masa liburan akhir tahun, The Walt Disney Studios merilis film ...