Melanie Subono: Aku Pengen Bikin Gerakan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Adanya kasus perbudakan dalam perburuhan seperti Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dipahami Melanie Subono sejak tujuh tahun lalu. Hal ini diutarakannya usai Migrant CARE menetapkannya sebagai Duta Anti Perbudakan di Cikini Jakarta pada pada Rabu (29/1).
Musisi dan aktifis Melanie Subono selama ini juga banyak terlibat dalam menyuarakan pelbagai hal melalui petisi salah satunya. Hak perempuan, hak binatang, dan buruh migran di antara hal-hal yang diangkatnya. Melanie mengaku sudah lama kerja bareng Migrant CARE.
Melanie menjelaskan awal mula perkenalannya pada masalah buruh migran. “Gue awalnya bergerak pada hak-hak asasi. Sering banget diskusi. Dari situ mulai.”
Menurutnya, TKI berangkat ke luar negeri dengan mimpi. Ketika akhirnya TKI di tempat kerja diperlakukan sewenang-wenang dan diperbudak, Melanie mengatakan, “Kewajiban gue bela ini.”
Perempuan vegetarian ini juga sedang sibuk mempersiapkan album terbarunya di awal Februari ini.
“Kali ini single pertamanya judulnya ‘Lelah’. Akan ada dua profesi yang gue angkat di situ, atlet dan TKI.”
Dua profesi itu diangkat karena mereka senantiasa dianggap pahlawan. Sekaligus juga dilupakan.
Inspirasi mengangkat profesi atlet datang ketika ngobrol-ngobrol dengan seorang penjual minuman di bilangan Gelora Bung Karno. Dari obrolan itu diketahui bahwa orang itu ternyata seorang atlet peraih medali emas.
“Aku ada catetannya di rumah. Dia cerita banyak pedagang sekitar situ adalah atlet.”
Ada banyak kegelisahan yang ingin disampaikan Duta Anti Perbudakan ini. Singkatnya dia mengatakan bahwa ingin membuat sebuah gerakan. “Aku selalu nyebutnya suara rakyat. Aku pengen gerakan suara rakyat dan menolak lupa.”
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...