Melestarikan Seni Tari Tradisional di Era Digital
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Jiwa cinta tanah air telah mendarah daging dalam diri Naya Patreginia Mesah, seorang siswa berbakat dari SMPK 2 PENABUR. Mempelajari seni tari tradisional sejak kecil adalah langkah awalnya dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
"Ibu saya yang memperkenalkan tari tradisional. Beliau mengikutsertakan saya ke sanggar tari Bali dan mendorong saya mengikuti ekstrakurikuler tari tradisional di sekolah," ujar Naya sambil tersenyum bangga.
Pendidikan Seni yang Berakar pada Tradisi
SMPK 2 PENABUR, sebuah sekolah yang berada di bawah naungan BPK PENABUR Jakarta, terus berkomitmen melestarikan seni tari tradisional di tengah arus perkembangan digital yang pesat. Seni tari tradisional dimasukkan dalam kurikulum seni dan ditawarkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
"Kami tetap melestarikan tari tradisional dan banyak siswa yang berminat. Ketika ada acara besar di Yayasan BPK PENABUR atau BPK PENABUR Jakarta, siswa kami sering diundang untuk tampil," ungkap Maryuningtyas, Kepala SMPK 2 PENABUR.
Dedikasi Guru dan Semangat Siswa
Sri Wahyuni Kurnianingsih, guru seni sekaligus penanggung jawab ekstrakurikuler tari tradisional, menyampaikan bahwa sekitar 20 siswa aktif mengikuti ekstrakurikuler ini.
"Siswa kami pernah tampil di HUT Yayasan BPK PENABUR, Kantata Paskah 2024 di Bandung, penyematan piagam DOfE IA di Aula SMAK PENABUR Gading Serpong, dan gala dinner di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat saat kunjungan Pangeran Edward dari Inggris ke Indonesia," jelas Sri. Dalam acara tersebut, siswa dan alumni BPK PENABUR Jakarta turut hadir dan berpartisipasi.
Prestasi Membanggakan di Ajang Perlombaan
Selain tampil di berbagai acara, siswa SMPK 2 PENABUR yang mengikuti ekstrakurikuler tari tradisional juga kerap berpartisipasi dalam kompetisi, seperti Kompetisi Kreativitas Tari Kreasi Nusantara tingkat kota Jakarta Pusat dan provinsi DKI Jakarta.
"Prestasi mereka luar biasa, mereka berhasil meraih juara 3 tingkat kota Jakarta Pusat dalam lomba Tari Dugderan pada lomba Kreativitas Tari Kreasi," ungkap Sri dengan bangga.
Pengalaman dan Pembelajaran Berharga
Naya merasa senang dan bangga karena dapat melestarikan budaya Indonesia melalui seni tari tradisional. "Dengan menari, saya belajar disiplin, berani, bertanggung jawab, percaya diri, dan bersikap tenang ketika melakukan kesalahan di atas panggung. Saya juga menjadi pribadi yang lebih terbuka terhadap masukan, yang penting untuk kemajuan gerak tari saya," tuturnya.
Tips Berharga untuk BEST Kids
Apakah BEST Kids tertarik belajar tari tradisional? Naya memberikan tiga tips penting bagi pemula: "Teman-teman harus berani mencoba, disiplin dalam berlatih, dan percaya dengan diri sendiri."
Editor : Eti Artayatini
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...