Melihat Kondisi Ekonomi SBY Ingin Bantu Negara
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang para pemimpin media dalam acara silaturahmi di kediaman pribadinya Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8) malam yang berlangsung mulai pukul 19.00.
Pimpinan media yang hadir antara lain dari LKBN Antara, Kompas, Metro TV, Kompas TV, TV One, CNN Indonesia, Berita Satu Group, Rakyat Merdeka, SCTV Group, Tempo dan RTV, Republika, Jurnal Bogor.
Selain para pemimpin redaksi, hadir juga sejumlah mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II seperti mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalah, mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, mantan Juru Bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha.
Hadir pula sejumlah politisi Partai Demokrat yaitu Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul, Didi Irawadi, Ramadhan Pohan, Andi Nurpati, dan kader-kader lainnya.
SBY mengatakan mengenai kondisi Indonesia terkini, dirinya ingin berkontribusi karena dirinya telah mempunyai pengalaman selama 10 tahun memimpin pemerintahan Indonesia, dan sering juga mengalami kondisi perekonomian seperti saat ini.
"Dalam pertemuan ini punya niat dan tujuan yang baik, konstruktif dan kita ingin ikut kontribusi bagi negara ataupun pemerintah dalam membangun negeri untuk menjalankan pemerintahan dan atasi berbagai macam masalah yang selalu ada," kata SBY usai pertemuan tersebut.
Soal ekonomi saat ini di Indonesia, kata SBY bahwa dirinya mendengar dalam waktu dekat pemerintah akan menyampaikan sejumlah kebijakan atau tindakan untuk atasi permasalahan perekonomian.
"Menjadi topik utamanya adalah apa yang mesti dilakukan Indonesia dalam menghadapi gejolak perekonomian ini. Saya dengar ada paket solusi dan kebijakan, maka kami semua sambut dengan baik bahwa pemerintah terus kerja, ikhtiar atasi gejolak ekonomi saat ini," kata dia.
"Sebuah solusi atau opsi pemerintah pasti ada pro dan kontra tapi itu tak boleh jadi halangan harus betul-betul dijalankan sesungguhnya. Pastilah solusi dipilih, tindakan real yang dilaksanakan, hasilnya akan nyata," tambah dia.
SBY menyarankan kepada pemerintah jangan kecil hati kalau ada permasalahan yang fundamental bahkan serius, karena dalam dunia yang penuh ketidakpastian dan dinamis hal seperti ini bisa terjadi. Bukan dosa atau kejahatan yang terjadi di Indonesia. Yang penting pemerintah akui ini ada masalah.
"Cari solusi, tetapkan kebijakan dan dijalankan sepenuh hati. Saya harap langkah yang dilakukan ke depan makin efektif, makin nyata, timbulkan kepercayaan rakyat pada negara dan itu baik. Tanpa trust pada pemerintah maka tidak akan muncul dukungan kuat, padahal dukungan rakyat diperlukan untuk atasi persoalan apapun," kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...