Meluas, Invasi Tiongkok ke Bisnis Sinema Hollywood
LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM – Invasi Tiongkok ke bisnis sinema Amerika Serikat meluas. Raksasa internet Tiongkok, Tencent, membeli sebagian saham Skydance Media, perusahaan yang memproduksi film-film laris, seperti Mission Impossible dan Terminator.
Belum begitu jelas bagaimana proses transaksi itu. Namun, surat kabar Los Angeles Times, seperti dikutip voaindonesia.com, melaporkan, Tencent mengeluarkan dana lebih dari 100 juta dolar untuk membeli saham Skydance sebanyak lima hingga 10 persen.
Yang pasti, dengan kesepakatan itu, Tencent akan ikut membiayai produksi film-film Skydance, dan Skydance akan menikmati keuntungan distribusi dan pemasaran film-filmnya di pasar film terbesar kedua di dunia itu.
Skydance, yang didirikan pada 2010, telah memproduksi 15 film, umumnya hasil kolaborasi dengan Paramount Pictures, termasuk film waralaba Star Trek. Dalam dua tahun ke depan, perusahaan itu akan merilis sekuel film-film Mission: Impossible, Terminator, dan Top Gun.
Tencent adalah salah satu perusahaan paling menguntungkan di dunia. Keuntungan utamanya diperoleh dari mobile video game yang luar biasa populer yang berjudul Honour of Kings dan WeChat, aplikasi media sosial paling populer di Tiongkok yang memiliki hampir satu miliar pelanggan.
Tahun lalu Tencent bahkan masuk dalam klub ekslusif perusahaaan-perusahaan dengan nilai pasar saham lebih dari 500 miliar dolar.
Kesepakatan dengan Skydance bukan menandai kali pertama Tencent merambah dunia film. Tahun lalu, Tencent ikut berinvestasi dalam film blockbuster Hollywood, Kong: Skull Island, dan memegang kendali jasa penjualan online tiket bioskop di Tiongkok.
Menurut kesepakatan kemitraan dengan Skydance, Tencent berpeluang berkolaborasi di media-media lain di Amerika, termasuk televisi, interaktif dan realitas virtual.
Tencent bukan perusahaan Tiongkok pertama yang memperluas bisnisnya ke industri film Amerika. Konglomerat Dalian Wanda, melalui Wanda Group, sempat membeli sebagian saham Legendary Entertainment yang memproduksi Jurassic World dan trilogi Batman senilai 3,5 miliar dolar, dan jaringan bioskop AMC milik AS.
Akankah Tencent berhasil mewujudkan ambisinya? Mungkin saja. Namun, Pemerintah Tiongkok menentang langkah itu. Baru-baru ini Beijing mengeluarkan peringatan yang menentang investasi tidak rasional perusahaan-perusahaan China di luar negeri, khususnya di industri sinema.
Kesepakatan antara perusahaan Huahua Media dan perusahaan AS Paramount Hollywood senilai 1 miliar dolar, November lalu, batal sebagai akibat dari mengetatnya peraturan investasi pemerintah Tiongkok. (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...