Meluas, Petugas Medis Korsel di Afrika Terinfeksi Ebola
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Petugas bantuan kesehatan asal Korea Selatan (Korsel) yang dikirim ke Afrika Barat dikabarkan terinfeksi virus ebola karena tidak memakai pelindung dan peralatan medis dengan benar. Hal ini disampaikan oleh anggota parlemen Korsel pada Selasa (21/10).
Anggota Parlemen Korsel Kim Jae-won dari Partai Saenuri mengatakan sebanyak 102 petugas kesehatan Korea Selatan yang tinggal di negara-negara Afrika Barat, termasuk Senegal dan Kamerun, tidak dilengkapi dengan peralatan perlindungan dari epidemi yang tepat.
"KOICA dan petugas medik lainnya dikirim ke wilayah yang dekat dengan tiga negara Afrika Barat yang menjadi endemi ebola Liberia, Sierra Leone, dan Guinea dilaporkan terkena infeksi karena kurang lengkapnya pakaian pelindung dan barang-barang lain yang diperlukan," ujar Kim.
Petugas kesehatan memang dikhawatirkan memiliki risiko cukup tinggi tertular virus karena pekerjaan mereka harus bersentuhan langsung dengan penduduk setempat.
Pada bulan Agustus, pemerintah Korsel mengatakan akan mengirim pakaian pelindung dan peralatan lainnya untuk misi diplomatiknya di Afrika Barat, tetapi hingga kini peralatan yang dijanjikan masih belum tersedia.
"Pemerintah harus cepat menyusun langkah menangani penyakit yang menular untuk pekerja kami di negara-negara yang terkena ebola dan negara-negara tetangga mereka," kata Kim.
Korea Selatan berencana mengirim tim petugas medik pemerintah pendahulu ke negara-negara yang terkena dampak ebola awal bulan depan untuk meninjau situasi sebelum pengiriman tenaga medis. Sementara itu, Seoul telah berjanji akan mengalokasikan dana 5,6 juta dolar AS sebagai bantuan terhadap upaya global untuk mencegah penyebaran virus, yang diperkirakan telah menewaskan lebih dari 4.500 orang. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...