Membangun Era Baru Tanpa Politik Uang
Pementasan tersebut merupakan rangkaian acara Hari AntiKorupsi Internasional 2014 yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Selain dihadiri Kabareskrim, acara pentas dihadiri pula wakil ketua KPK M. Busyro Muqoddas, Jampidsus Kejaksaan Agung serta pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Suhardi Alius menjelaskan secara prinsip kasus tetap dilanjutkan agar menjadi jelas dan memiliki ketetapan secara hukum. Ketetapan tersebut penting mengingat berkaitan dengan keuangan negara yang harus diselamatkan. Hal senada juga disampaikan oleh Jampidsus Kejaksaan Agung RI.
Dalam perbincangan yang lain, Busyro Muqoddas menjelaskan "...politik uang sebagai salah satu bentuk korupsi telah merusak sendi-sendi bernegara, makanya kita harus membangun era baru pilkada/pileg tanpa politik uang. Peran KPK diantaranya adalah mendorong transparansi serta mencegah penyimpangan keuangan negara sehingga dapat diselamatkan. Sejauh ini KPK telah menyelamatkan keuangan negara sebesar 248 triliun rupiah sepanjang tahun 2005-2013 dari praktik korupsi. Selain itu KPK dalam tahun ini mampu mendorong peningkatan BNPB dari tahun sebelumnya sebesar 16 triliun menjadi 28 triliun rupiah."
Menurut Busyro Muqoddas, pilkada/pileg menjadi salah satu awal mata rantai praktik korupsi di Indonesia. Mengembalikan modal besar yang telah dikeluarkan selama mencalonkan diri, menjadi pintu masuk untuk melakukan praktik korupsi melalui anggaran daerah/negara saat sudah terpilih menjadi kepala daerah/anggota dewan. Selama ini modus ini jamak terjadi di Indonesia, dan tidak jarang dilakukan secara berjamaah. Bisa dibayangkan, berapa besar kesempatan yang bisa dilakukan ketika keuangan negara bisa diselamatkan dari praktik korupsi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pementasan Tangis merupakan sutradara garapan Agus Noor menyadur dan menggabungkan dua naskah karya Heru Kesawa Murti: Tangis dan Juragan Abiyoso yang menghadirkan persoalan riil serta memiliki konteks sosial dalam balutan cerita perilaku korup di perusahaan batik juragan Abiyoso. Muspro yang banyak berjasa dalam membesarkan usaha batik Abiyoso, mengambil keputusan bunuh diri saat terjerat kasus penyimpangan keuangan/korupsi.
Ciri khas Gandrik dalam mengolah pertunjukan, kritik tajam, sembrono parikeno, mengangkat realitas kehidupan sehari-hari dalam kemasan yang ringan namun tetap konteksual, menjadikan pementasan Tangis sebagai refleksi kasus korupsi yang telah diluar nalar di negeri ini: berjamaah, bahkan oleh institusi paling kecil keluarga.
Pada waktu yang bersamaan digelar konser Gropyokan Korupsi di Stadion Kridosono Yogyakarta dengan menghadirkan grup band GIGI, Superman is Dead, Shaggy Dog, Navicula, serta Jogja Hiphop Foundation.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...