Memperbaiki Kualitas Penerjemahan Sastra
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penerjemahan sastra saat ini memiliki beberapa kendala. Ada tiga kendala yang dihadapi dalam penerjemahan sastra. Seperti, kompetensi penerjemah, kondisi kerja, dan apresiasi penerjemah dan karyanya. Apresiasi penerjemah dan karyanya mencakup pula kesadaran pembaca akan mutu terjemahan yang baik.
Eliza Vitri Handayani menyebutkan bahwa kendala penerjemahan sastra menjadi latar belakang perlunya Lokakarya & Acara Penerjemahan Sastra 2013. Eliza Vitri Handayani sendiri adalah Ketua Kegiatan acara yang diinisiasi inisiatifpenerjemahansastra.org. Eliza Vitri Handayani mengidentifikasikan inisiatifpenerjemahansastra.org sebagai sekelompok orang yang punya cita-cita memperbaiki penerjemahan sastra.
Eliza Vitri Handayani mengatakan,“Saya kira memberikan apresiasi kepada penerjemah di Indonesia harus mempunyai salah satu tujuan memperbaiki kualitas.” Kata Eliza Vitri Handayani.
Dalam memperbaiki mutu terjemahan perlu juga mengangkat penerjemah yang berkualitas. Penerjemah berkualitas namanya terpercaya dan akan memotivasi penerjemah lain berkarya serupa.
“Kalau nama itu kita angkat dan kita undang ke festival sastra, kita beri spotlight sebagaimana penulis, saya kira penerjemah lain pun akan kepengen.” Kata peraih Freeman Asian Scholar di Wesleyan University Amerikat ini ketika diwawancara usai acara Temu Penerbit pada hari Rabu (25/9).
Lokakarya & Acara Penerjemahan Sastra 2013 ini berlangsung dari Senin (23/9) hingga Sabtu (28/9) di Jakarta. Ada tujuh mata acara dalam kegiatan ini. Di antaranya lokakarya, temu penerbit, forum editor dan penerjemah, resepsi dengan penulis Indonesia, diskusi panel, seminar hak cipta, dan malam penutupan pembacaan karya penulis.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...