Menag: Ada 11% Dosen PTKN Yang Belum Berfikir Moderat
“Saya tidak mau ada di lingkungan PTKN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara.”
LEMBANG, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan bahwa 11 persen dosen di PTKN (perguruan tinggi keagamaan negeri) yang berfikir dan pola pikirnya belum moderat. "Saya tidak mau ada di lingkungan PTKN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara.”
"Saya ingin lembaga pendidikan kita selamat dan terbebas dari ideologi melawan negara.” Dia meminta jajaran Ditjen Pendidikan Islam untuk mengawal ekosistem lembaga pendidikan terbebas dari ideologi melawan negara. Menag mengatakan dalam Rapat Kerja Ditjen Pendidikan Islam Kemenag yang mengusung tema Percepatan Transformasi Layanan Pendidikan Islam, di lembang, Bandung, Selasa (1/3).
“Saya tekankan pendidikan di lingkungan madrasah dan PTKN (perguruan tinggi keagamaan negari), saya ingin lembaga pendidikan kita selamat dan terbebas dari ideologi melawan negara." Katanya.
"Saya tidak mau ada di lingkungan PTKN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara. Karena ada 11 persen dosen yang berfikir dan pola pikirnya belum moderat," sambung Menag di hadapan Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani dan jajarannya.
"Tidak boleh ada ruang sedikitpun di institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama yang mengajarkan intoleransi dan ekstrimisme," tegas Menag.
Menag juga berharap tidak ada keluarga besar Kementerian Agama yang melakukan perlawanan terhadap negara. Jika kedapatan ada yang terlibat dalam perlawanan terhadap negara, Menag memastikan akan melakukan tindakan tegas.
Menag mengatakan, tahun ini ia sudah memerintahkan untuk dilakukan pemetaan semua lembaga pendidikan keagamaan, madrasah, PTKI, pondok pesantren, terkait paham keagamaan dan kebangsaan, dan termasuk di dalamnya terkait kekerasan seksual yang sempat ramai beberapa waktu yang lalu.
"Saya juga tidak bosan-bosan mengingatkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengajaran di madrasah dan institusi pendidikan keagamaan lainnya," kata Menag.
"Saya ingin Kemenag menjadi barometer bagi kementerian lain, karena Kemenag mempunyai tugas yang lebih berat karena menyandang agama. Mari kita jadikan agama sebagai inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan," tandas Menag.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...