Menag Apresiasi Peran Gereja Berkontribusi Jaga Perdamaian
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi gereja-gereja di Indonesia yang telah memberikan kontribusi dalam rangka menjaga, memelihara, juga sekaligus merawat kehidupan keagamaan di Indonesia, dan mampu terus menjaga kehidupan sebagai sebuah bangsa yang majemuk.
“Saya juga bersyukur tema yang diangkat dalam persidangan kali ini (Sidang MPL PGI) sangat relevan. Kata kuncinya anak bangsa dan solidaritas. Disini agama memiliki tingkat urgensi dan relevansi yang tinggi karena bagaimana pun juga agama itu hidup di tengah masyarakat yang terus berubah, dinamis, dan tidak hidup di ruang hampa,” kata Lukman Hakim Saifuddin pada pembukaan pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL PGI), di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah, hari Jumat (27/1).
Lukman mengajak agar para pimpinan gereja untuk mengedepankan substansi dan esensi dari agama. Hal ini menurutnya perlu disampaikan karena belakangan semakin dimunculkan bahwa persoalan-persoalan konflik antar sesama anak bangsa disebabkan oleh agama.
“Bahwa sesungguhnya tidak ada konflik yang bersumber dari agama, tidak akan mungkin agama yang begitu mulia, dan bicara pada hal yang sama yaitu bagaimana memanusiakan manusia, bagaimana mengangkat harkat, derajat dan martabat manusia, dijadikan faktor penyebab dari konflik, yang justru bertolak belakang dengan agama itu sendiri,” kata Lukman Hakim Saifuddin.
Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sebagai bangsa yang majemuk kesadaran dan pemahaman bersama menyikapi perbedaan menjadi sebuah hal yang penting.
Pewaris-pewaris Kebinnekaan
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut baik kepedulian gereja untuk ikut bersama-sama memecahkan persoalan bangsa, yaitu kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan.
“Betapa indahnya Indonesia jika semua mau berkontribusi. Sebab itu adalah wujud solidaritas kita sebagai sesama anak bangsa, pewaris-pewaris kebinekaan, dan pewaris-pewaris yang diberikan amanah untuk merawat bangsa ini,” kata dia.
Sementara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengajak gereja-gereja untuk turut berpartisipasi dalam memberantas korupsi.
Partisipasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, menyampaikan pesan yang kuat terkait anti korupsi mulai dari kegiatan kebaktian ataupun persekutuan di lingkungan jemaat. Selain itu, melakukan program kerja sama antara KPK dengan gereja.
“Kami punya program-program yang mungkin bisa dilakukan bersama gereja, juga tidak kalah penting menurut saya, menambahkan nilai-nilai integritas kepada jemaat muda, bahkan pada tingkat remaja, agar mereka kelak bisa terhindar dari praktek korupsi,” kata Saut.
Sidang MPL PGI
Kepala Hubungan Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Jeirry Sumampow mengemukakan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL PGI) merupakan sidang tahunan yang berlangsung antara tanggal 27-31 Januari 2017 di Agrowisata, Salatiga, Jawa Tengah.
Persidangan ini berangkat dari Tema dan Sub-tema PGI, yaitu: “Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya” (Maz. 71: 20b) dan sub Subtema: “Dalam Solidaritas dengan Sesama Anak Bangsa, Kita Tetap Mengamalkan Nilai-nilai Pancasila Guna Menanggulangi Kemiskinan, Ketidakadilan, Radikalisme dan Kerusakan Lingkungan.
Sidang MPL PGI Tahun 2017 ini secara khusus akan menyoroti persoalan Keadilan Agraria. Persoalan ini akan menjadi Pikiran Pokok gereja-gereja Tahun 2017, yaitu: “Spiritualitas Keugaharian: Menggapai Keadilan Agraria untuk Semua!” Pikiran Pokok ini akan menjadi isu pokok yang akan menjadi pergumulan gereja-gereja sepanjang tahun 2017.
Pembukaan Sidang MPL PGI 2017 dilaksanakan pada hari Jumat (27/1) di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). (pgi.or.id)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...