Menag Apresiasi Peran Pemuda di 40 Tahun Shangha Theravada
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi keterlibatan para pemuda dalam gelaran peringatan 40 Tahun Shangha Theravada Indonesia (STI).
"Saya senang, hampir semua yang tampil adalah generasi muda. Itu menunjukkan optimisme bahwa nilai kebajikan terus diestafetkan sehingga Indonesia sebagai bangsa religius tetap bisa kita rawat dengan baik," pekik Menag disambut tepuk tangan ribuan umat Buddha, di Hall ICE Boulevard BSD City, Tangerang, Minggu (20/11).
Shangha Teravada Indonesia telah genap 40 tahun mengabdi untuk bangsa. Berdiri pada tahun 1976, peringatan ulang tahun organisasi para Bikkhu Buddha ini meriah dengan ragam tampilan penuh nilai makna.
Para pemuda Buddha antusias menampilkan tarian budaya yang sarat nilai dan makna. Sebagian juga tampak mahir membacakan ajaran Buddha dalam bahasa Sanskerta berikut terjemahan.
Dia berharap, di usianya yang ke 40 tahun, STI dapat terus mengembangkan kebajikan, mengajak umat Buddha untuk mengembangkan dhamma.
Kepala STI YM Sri Phannavaro berpesan tentang empat dhamma kepada umat Buddha. Dhamma pertama, memberi untuk memurnikan hati dan tidak mengharapkan pahala apapun. "Mari memberi kepada yang membutuhkan dengan kemurnian hati,” kata dia.
Dhamma kedua, berkatalah yang baik. Sri Phannavaro mengajak umat Buddha untuk tidak berkata yang menyakiti orang lain. "Kalau ingin menegur atau menasihati, gunakan kata-kata yang baik sehingga tidak menyakiti. Karena kata yang baik akan mudah diterima,” kata dia.
Dhamma ketiga, lakukanlah hal-hal yang baik untuk orang lain. Meskipun kecil, lakukanlah dengan sepenuh hati.
Dhamma keempat, mempunyai ketenangan hati dan tidak sombong. Menurutnya, tanpa ketenangan hati, orang tidak mungkin dapat memurnikan hati. Tanpa ketenangan hat, orang juga tidak mungkin bisa memberi nasihat dengan kata baik. "Tanpa ketenangan hati, orang tidak mungkin bisa melakukan kebaikan dengan penuh kesungguhan. Ketenangan hati membuahkan kearifan," pesannya.
STI ke 40 ini mengangkat tema "Menebar Kasih dan Membangun Kedamaian". Menurut Ketua Umum Shangha Theravada YM Subhapanno Mahatera, tema tersebut mengandung pesan agar umat Buddha dapat proaktif bersama seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan kebinekaan. Dengan semangat dan kesadaran kebhinekaan, lanjut Subhapanno, umat akan dapat saling menghormati, menghargai dan saling mencintai, meski kita berbeda.
STI berdiri pada tahun 1976. Keberadaan STI ini merupakan kelanjutan dari Shangha Theravada yang pernah dibangun oleh Guru Buddha Gautama 2600 tahun lalu. Kini, STI memiliki lebih dari 84ribu anggota yang tersebar di 28 provinsi. (kemenag.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...