Menag Buka Perayaan Cap Go Meh Bogor Street Festival
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mewakili Presiden Jokowi memberikan sambutan sekaligus membuka parade seni budaya Cap Go Meh Bogor Street Festival 2017, di kawasan Suryakencana, di Vihara Dhanagun, Bogor pada Sabtu (11/2).
Lukman mengatakan, sebagai rangkaian perayaan tahun baru Imlek, momentum Cap Go Meh bukan semata kemeriahan pesta kembang api dan barongsai, tetapi juga sarat nilai yang patut dimaknai dalam kehidupan sehari-hari.
"Pesta rakyat Cap Go Meh ini adalah pesta budaya yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Dengan kegiatan ini masyarakat menyadari betapa beragamnya kita tetapi disatukan dalam sebuah bangsa," kata Lukman.
Pesta rakyat ini dibuka dengan lantunan lagu "Perdamaian" oleh Paduan Suara Regina Pacis. Banyak warga Bogor yang hadir memadati halaman sekitar Vihara yang juga berhadapan dengan Kebun Raya Bogor. Guyuran gerimis tidak menyurutkan mereka untuk turut menyaksikan pesta rakyat kota Bogor yang bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh ini.
Lukman mengingatkan pada situasi politik saat ini, umat beragama perlu menyatukan persepsi dan sikap yang mengedepankan nilai-nilai kerukunan dan perdamaian yang seharusnya menjadi orientasi utama dari umat beragama.
Lukman menginginkan ekspresi keberagaman di Indonesia cenderung bersifat publik. Karenanya masing-masing umat beragama terutama para tokoh dan rohaniawan perlu melihat isu secara arif.
“Terlebih lagi menghadapi momentum politik pilkada 2017, hendaknya kita dapat mengambil sikap bijak terhadap berbagai isu yang merugikan, meskipun isu-isu yang berkembang tersebut seringkali mengatasnamakan negara,” kata Lukman.
Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam sambutannya menyatakan bahwa parade seni budaya Cap Go Meh Bogor Street Festival tahun ini mengangkat tema "Ajang Budaya Pemersatu Bangsa".
Menurut dia, kegiatan ini merupakan ajang merayakan indahnya keberagaman Indonesia. Untuk itu, pada pesta rakyat ini digelar juga tarian dari hampir seluruh suku di Indonesia.
Sebagai contoh, Arya lalu menyebut Tari Topeng, Reog Ponorogo, Barongsai, Musik Kecapi dan Kolintang, Silat Cimande, Seni tradisional Payung Padjadjaran, Marawis Pesantren Rhoudhotul Nur, Wayang Bambu. Bahkan, ada juga kesenian Lo Cia San Tai Ce Dance yang khusus dihadirkan dari negeri Taiwan. (kemenag.go.id)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...