Menag: Calhaj Bermasalah Visa Diupayakan Berangkat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menjanjikan calon jamaah haji yang belum kunjung berangkat karena mengalami permasalahan visa, tetap akan berangkat pada kloter berikutnya.
"Kami minta maaf dan merasa empati dengan jamaah yang tertunda karena belum mendapat visa," kata Menag Lukman di Jakarta, Jumat (21/8).
Menurut Lukman, sejatinya permasalahan penyelesaian visa merupakan kewenangan pemerintah Arab Saudi. Keterlambatan pemberian visa bagi sejumlah jamaah lebih banyak karena penerapan kebijakan sistem haji elektronik e-haj oleh otoritas Arab Saudi.
Dengan sistem e-haj, kata dia, pemrosesan visa setiap jamaah haji menjadi lebih lama, karena memerlukan banyak persyaratan.
Dengan sistem elektronik ini, lanjut dia, data-data jamaah harus lengkap yang nantinya digunakan untuk berbagai keperluan selama menjalani ibadah haji di Arab Saudi, seperti untuk penerbangan, akomodasi, pemondokan dan lain-lain.
Penerapan e-haj, kata dia, baru diterapkan pada tahun ini, sehingga perlu penyesuaian dan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan tahun lalu.
Kebijakan ini juga berdampak pada semua negara, tidak hanya di Indonesia.
Lukman mengatakan, Kemenag akan terus melakukan komunikasi intensif dengan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk memproses visa haji, yang hingga kini belum dimiliki calon jamaah yang berhak berangkat pada tahun ini.
Terdapat sejumlah calon jamaah haji dari berbagai embarkasi kloter I, yang hingga kini belum selesai dalam urusan visa seperti di Padang tujuh calon jamaah haji, Jakarta-Pondok Gede (16), Jakarta-Bekasi (2), Solo (19), Surabaya (31), Makassar (9) dan lombok (38).
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, sistem e-haj diberlakukan pemerintah Arab Saudi guna menjamin setiap jamaah di Tanah Suci, tidak telantar sehingga dapat fokus untuk beribadah.
Menkes Ingatkan Jamaah Agar Tidak Dehidrasi
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan, setiap jamaah haji agar banyak minum air saat beribadah di Tanah Suci, Arab Saudi, karena temperatur kawasan itu mencapai lebih dari 40 derajat celcius, atau dapat memicu kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).
"Panasnya di sana akan mengganggu kesehatan. Jamaah haji jangan lupa banyak minum air. Kita coba gantikan keringat yang hilang dengan minum lebih banyak," kata Nila di Jakarta, Jumat (21/8).
Menurut Menkes, dehidrasi mengancam jamaah haji asal Indonesia karena suhu di Arab Saudi memiliki perbedaan yang ekstrem dibandingkan dengan di Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Fidiansjah mengimbau, agar jamaah haji peduli dengan asupan air ke tubuh saat menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Hal yang paling mendasar adalah, terjadi perbedaan suhu, dan kelembaban yang ekstrem di Indonesia dan Arab. Perbedaan itu tentu harus disikapi dengan mengubah pola konsumsi air menjadi lebih banyak, atau tidak sama dibandingkan saat di Tanah Air.
Saat beribadah, kata dia, jamaah haji berada di lingkungan dengan suhu 40 derajat celcius dalam waktu sedikitnya lima jam.
Hal ini belum ditambah dengan sengatan sinar matahari selama ibadah berlangsung di ruang terbuka.
Sementara itu, Menkes Nila juga mengingatkan pentingnya jamaah haji menghindari ancaman penularan virus flu unta (MERS-CoV).
Nila mengharapkan, jamaah haji asal Indonesia untuk terus waspada dengan penularan penyakit tersebut.
Beberapa hal yang bisa dilakukan, kata dia, seperti menghindari kerumunan, menjalankan perilaku hidup bersih, mengenakan masker, segera periksa jika badan kurang enak, pergi ke rumah sakit jika perlu saja dan menjaga jarak dari unta yang ada di Arab Saudi.
Menkes juga mengimbau agar jamaah haji tidak meminum susu unta yang masih mentah. "Jangan minum susu unta yang belum matang. MERS-CoV ini salah satu contoh yang perlu saya ingatkan," kata dia.(Ant)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...