Menag: Jangan Bawa Perbedaan Pilihan Politik ke Tanah Suci
MADINAH, SATUHARAPAN.COM – Aroma persaingan menjelang pemilihan presiden 2019 ikut bergaung di Tanah Suci. Hal itu disayangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ia meminta semua pihak yang berbeda pilihan politik untuk menahan diri selama berada di Tanah Suci.
“Mari sama-sama kita jaga Tanah Suci ini. Perbedaan aspirasi politik jangan sampai mencemari ibadah haji,” kata Menag kepada tim Media Center Haji (MCH) Madinah, Senin (27/8), seusai meninjau layanan katering dan hotel.
Menag mengatakan, Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdurrahman As-Sudais, beberapa kali mengeluarkan pernyataan di berbagai media bahwa Mekkah dan Madinah adalah kota suci untuk pelaksanaan haji. “Kita berhaji itu untuk ibadah, bukan untuk kepentingan lain,” Menag menegaskan.
Menag juga meminta semua pihak menghargai Kerajaan Arab Saudi sebagai otoritas penyelenggara haji. Caranya dengan tidak melibatkan kepentingan lain selain ibadah haji selama berada di Tanah Suci. “Mari kita jaga bersama kota suci ini dari pengaruh luar yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan ibadah,” ucapnya lagi.
Menag juga mengingatkan bahwa semua orang memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah. Tanah Suci ini milik bersama. Seyogianya tidak ada sekat-sekat politik yang membedakan.
Aroma persaingan pilpres memang ikut mewarnai prosesi haji. Pemicunya, ada jemaah yang mengunggah gambar-gambar bernuansa pilpres di Tanah Suci—yang belakangan sudah diturunkan—di akun media sosial mereka. Bahkan, beredar pula foto-foto pembagian air zamzam dalam kemasan dengan logo bernuansa pilpres. Kementerian Agama kini sedang mengusut foto tersebut. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...