Menag Jelaskan Aksi 2 Desember Bagian Demokrasi di Indonesia
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan aksi doa yang berlangsung damai pada Jumat (2/12) menjadi bagian dari potret demokrasi di Indonesia.
"Itulah bentuk demokrasi yang berkembang di Indonesia. Bahwa hak berunjuk rasa dan menyatakan pendapat itu dijamin oleh konstitusi," kata Menag usai menghadiri pertemuan para Menteri Agama yang tergabung dalam MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) di Kuala Lumpur, Senin (5/12).
Aksi jutaan umat Islam pada Jumat, 2 Desember lalu, di Monas menjadi perhatian para Menteri Agama Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Mereka menanyakan tentang aksi tersebut kepada Lukman Hakim Saifuddin saat bertemu di Malaysia.
"Itu salah satu apresiasi kita terhadap umat Muslim Indonesia, bahwa mereka dalam berunjuk rasa tetap bisa damai, tetap menghormati hak orang lain, tidak anarkis, dan seterusnya,” kata dia.
Aksi super damai berjalan aman, damai, tertib, dan lancar. Jutaan umat Islam yang memadati Monas dan sekitarnya mengisi aksi mereka dengan membaca dzikir, doa, dan shalawat, dan ditutup dengan Salat Jumat.
Dia menilai aksi ini merupakan wujud kepercayaan masyarakat bahwa proses hukum sudah on the track dalam menangani masalah dugaan penistaan agama.
Menag Lukman dijadwalkan akan berada di Malaysia sampai Rabu. Hari Selasa (6/12), Menag akan memberikan sambutan pada forum MABIMS. Forum ini akan membentangkan kesimpulan strategis tentang apa yang sudah dan akan dilakukan oleh MABIMS pada tahun 2016-2017. (kemenag.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...