Menag: Kehidupan Keagamaan Tetap Terjaga dan Terpilihara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Indonesia harus sangat bersyukur, sebab kehidupan keagamannya bisa tetap terjaga dan terpelihara.
Menag berpendapat hal itu karena faktor dan pengaruh adanya ormas-ormas keagamaan yang telah hidup ratusan tahun, bahkan sebelum Indonesia merdeka yang ikut menata kemajemukan di Indonesia.
“Ormas Islam seperti Tarbiyah Islamiyah telah memberikan kontribusi yang sangat besar ikut menjaga kehidupan keagamaan yang sangat kondusif dengan jati diri ke Indonesia itu sendiri, sehingga keutuhan (bangsa) dapat terpelihara dan terjaga,” kata Menag kepada media yang menemuinya usai perhelatan Tasyakuran Milad Tarbiyah Islamiyah ke-88 di Jakarta, hari Kamis (5/5).
Tampak hadir mendampingi Menag, Seseditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin dan Karo Umum Syafrizal.
Menurut Menag, dengan bangsa yang majemuk, keutuhan menjadi harga mati dalam menciptakan kelangsungan berbangsa dan bernegara yang dilandasi nilai-nilai agama. Perilaku radikalisme dan terorisme mengatasnamakan agama sebaiknya disikapi dengan introspeksi diri.
“Hal tersebut memerlukan peran para pemuka agama/tokoh agama dan ormas keagamaan untuk ikut menjelaskan agama kepada masyarakat pada aspek nilai substansi agama yang ramah, damai, dan menebarkan kebaikan serta keselamatan bagi sesama. Bukan sebaliknya agama yang menumpahkan kebencihan, perpecahan, dan kehancuran,” kata Menag seperti dikutip dari kemenag.go.id.
Dengan demkikian, pesan Menag, sebagai ormas keagamaan, Tarbiyah Islamiyah dituntut menjunjung tinggi nilai dakwah yang sesungguhnya, jangan sampai tergelincir terhadap tindakan yang memaksakan kehendak atau pemahaman yang dimiliki.
“Perbedaan merupakan sunatullah dan sesuatu hal yang niscaya,” katanya.
Editor : Sotyati
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...