Menag: Nyepi Tahun Ini, Alampun Menikmati Amati Geni
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perayaan Nyepi tahun baru saka 1938 kali ini bagi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempunyai makna tersendiri seiring dengan terjadinya gerhana matahari total dan parsial di Indonesia.
“Nyepi tahun ini cukup istimewa. Alampun menikmati Amati Geni,” kata Menag saat memberikan sambutan pada upacara Tawur Kesanga yang menjadi rangkaian dari perayaan Nyepi, di halaman candi Prambanan, Yogyakarta, hari Selasa (8/3).
Menurut Menag, perayaan Hari Raya Nyepi sarat dengan praktik disiplin kerohanian, yakni topabrata menjauhi empat pantangan, atau Catur Brata Panyepian. Melalui olah rohani ini, seluruh umat Hindu diajak berkontemplasi tentang hakikat diri dan makna kehidupannya.
Dengan laku seperti ini, umat Hindu diharapkan dapat mengambil pelajaran dari ritual Catur Brata Penyepian yang mereka lakukan dalam keheningan nyepi; yaitu: Amati Lelungan, tidak menuruti keinginan dan menikmati kepuasan untuk berpergian; Amati Lelanguan, tidak menuruti keinginan untuk berfoya-foya dan bersenang-senang; Amati Karya, tidak bekerja dengan maksud untuk lebih memfokuskan panca indera hanya kepada Tuhan; serta Amati Geni, tidak menuruti keinginan untuk menyalakan api, terutama api amarah dan hawa nafsu.
Catur Brata Panyepian dimaksudkan agar semua umat Hindu mendapat kesempatan yang luas untuk melakukan perenungan, samadi dan intropeksi diri secara mendalam tentang perjalanan hidup yang telah dilakukan, yang sedang dijalankan dan harapan-harapan yang ingin diwujudkan di masa datang, termasuk bagaimana meningkatkan kualitas pengabdian umat Hindu kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Menag mengatakan, setiap pelaksanaan hari besar keagamaan harus tetap memberikan dampak langsung pada peningkatan kualitas diri. Dengan demikian, manusia tidak hanya mampu menjalankan kewajiban sebagai umat beragama tetapi juga sebagai warga masyarakat yang baik.
“Saya percaya umat Hindu akan dapat berkontribusi aktif, menjadi teladan, terutama dalam menciptakan keharmonisan, memelihara kerukunan dan membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan masyarakat kita yang beragam,” kata dia.
Selain itu Menag mengajak segenap umat Hindu di seluruh pelosok Tanah Air untuk senantiasa meningkatkan secara nyata kualitas penghayatan, pemaknaan dan penerapan nilai-nilai universal hari raya Nyepi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938, semoga kita semua dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa, umat Hindu memperoleh pencerahan dan kesucian serta menemukan kebahagiaan lahir dan batin,” katanya.(kemenag.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...