Menag: Relokasi Warga Syiah Sampang Keluar Madura Karena Ada Pernyataan Ulama
SAMPANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama, Suryadharma Ali, menyatakan menerima pernyataan dari kaum ulama dan masyarakat Madura yang berisi keinginan mereka agar warga Syiah Sampang pengikut Tajul Muluk direlokasi ke luar Madura. Menag mengaku merelokasi pengungsi Syiah Sampang ke Sidoarjo dan telah bertemu berbagai pihak guna menyamakan persepsi.
Sesuai laporan laman Kementerian Agama, Menag menerima pernyataan dari kaum ulama dan masyarakat Madura supaya merelokasi warga Syiah Sampang, saat menyerahkan bantuan percepatan pembangunan wilayah Madura di Pondok Pesantren Darul Ulum, Gersempal, Omben, Sampang, Selasa (2/7).
“Pemerintah bersepakat melihat kasus di Sampang ini bukan semata konflik mahzab, tapi kami melihat persoalan lain seperti problem ekonomi, pernikahan, infrastruktur, dan seluruh aspek sosial lainnya,” papar Menag.
Surat pernyatan itu ditandatangani pengasuh Ponpes Darul Ulum, Omben, Sampang KH Syafiuddin Abdul Wahid, pengasuh Ponpes Al-Hikam, Burneh, Bangkalan KH Nuruddin A Rahman, pengasuh Ponpes Al Mujtama, Pamekasan KH Abdul Ghofar, dan Ketua Komisi B DPRD Sumenep, KH M Unais Ali Hisyam.
Pada intinya surat pernyataan itu menyebutkan bahwa kaum ulama dan masyarakat Madura menolak pengembalian pengikut Tajul Muluk ke Madura demi menjaga kondusifitas masyarakat, kecuali mereka menyatakan kembali ke ajaran semula, yakni Islam ahlussunah wal jamaah.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...