Menag: Semua Manusia Mulia di Mata Allah, Seharusnya Tidak Saling Mengancam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengajak umat Islam untuk saling menjaga dan menghormati antar sesama. Menurut Gus Men, panggilan akrabnya, semua umat manusia di mata Allah adalah terhormat dan mulia sehingga sudah semestinya tidak saling mencederai terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Pesan Gus Men tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan yang merupakan rangkaian kegiatan Islamifest di Jakarta, hari Sabtu (10/6/2023) malam.
"Kita semua yang sama-sama telah dimuliakan, sudah seharusnya saling melindungi dan tidak sepantasnya saling mengancam. Kita semua yang sama-sama telah dimuliakan, tidak semestinya melakukan tindak diskriminasi," ujar Gus Men dalam sambutan yang disampaikan secara daring.
Menurut Gus Men, Islam juga mengajarkan pentingnya perlindungan terhadap anak. Dan, masa depan kemajuan bangsa juga tergantung pada penyiapan anak-anak mudanya secara matang. Mengutip pepatah Arab, Gus Men mengatakan, anak masa kini adalah calon pemimpin masa depan.
Begitu penting posisi anak muda sehingga sudah seharusnya mendapatkan pendidikan dan pencerahan, termasuk soal eksistensi kemuliaannya. Gus Men meminta agar nilai kemuliaan ini tidak tercerabut oleh laku diskriminatif dan merasa paling hebat sendiri.
"Karenanya, sedari dini, anak-anak muda harus dikenalkan dengan kesadaran akan kemajemukan, pemahaman bahwa manusia diciptakan berbeda, dan perbedaan itu adalah sunnatullah. Pemuda Indonesia harus tahu bahwa persaudaraan tidak semata diikat oleh kesamaan agama atau kedaerahan. Lebih dari itu, persaudaraan itu manifestasi dari kemanusiaan," kata Gus Men.
Secara khusus, Gus Men mengajak anak muda Indonesia untuk mengikuti pesta demokrasi pada 2024 dengan sikap saling menghormati sekaligus ruang gembira. Layaknya sebuah pesta, maka Pemilu
"Layaknya sebuah pesta, mari nikmati tahapan demokrasi ini dengan bahagia. Jauhi segala bentuk tindakan yang mengarah pada perpecahan, seperti politik identitas dan lainnya. Hindari caci-maki dan klaim kebenaran yang justru memperlebar jurang permusuhan. Mari saling menghormati atas pilihan suara masing-masing. Ini adalah momen penting bagi seluruh anak muda Indonesia untuk belajar berdemokrasi secara dewasa dan mulia," katanya.
Menag mengapresiasi inisiatif Yayasan Islami Media Ramah (Islami.co) yang menjalin kerja sama dengan Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Kemenag, serta UNICEF menyelenggarakan Islamifest, Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan sekaligus peluncuran buku Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam.
Hadir dalam puncak acara Islamifest ini antara lain Sekjen Kemenag, Prof Nizar Ali, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, Direktur Pontren, Waryono Abdul Ghofur, Direktur Urais dan Pembinaan Syariah, Adib Machrus, Direktur Diktis, Ahmad Zainul Hamdi, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi, Akhmad Fauzin.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...