Menag Terima Kunjungan Perwakilan Majelis Buddha Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima perwakilan majelis-majelis Buddha Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia (Permabudhi). Menag mengapresiasi kiprah majelis dan umat Buddha di Indonesia dalam membantu tugas pemerintah meningkatkan kualitas kehidupan agama dan keagamaan.
“Saya tahu persis, umat Buddha secara keseluruhan sudah banyak membantu tugas pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam membina kehidupan keagamaan, menjaga kerukunan, mengembangkan pendidikan dan sosial. Saya ucapkan terima kasih,” kata Menag Lukman di Jakarta, Selasa (15/5).
Permabudhi adalah wadah baru yang didirikan oleh umat Buddha. Menurut Menag, sudah seharusnya umat beragama memiliki wadah untuk menyuarakan aspirasinya. “Prinsipnya, setiap agama dalam konteks membangun relasi antara negara-agama, memang layaknya mempunyai perwakilan. Selama ini sudah ada Walubi,” kata Menag.
Terkait keberadaan Permabudhi, Menag menyambut baik hal tersebut. Menurutnya, yang lebih mengetahui kondisi umat Buddha secara keseluruhan adalah para majelis-majelis Buddha yang ada. Namun demikian, Menag mengingatkan terkait aspek legalitasnya. “Yang tahu kondisi riil umat Buddha adalah bapak-bapak sekalian,” kata Menag.
Hadir dalam kesempatan ini, Dirjen Bimas Buddha Caliadi, mantan Dirjen Buddha Budi Setiawan, Sudhamek, serta perwakilan Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (Mapanbumi), Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Majelis Nichiren Shosu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosu Indonesia (PBDNSI), Yayasan Buddha Tzu Indonesia, Majelis Mahayana Indonesia (MAHASI), Majelis Tridharma, dan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia.
Sebelumnya, mewakili majelis Buddha, Sudhamek menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mereka, selain silaturahim juga untuk menyampaikan perkembangan terbaru majelis Buddha di Indonesia. Sudhamek menjelaskan, sekitar satu tahun lalu, pemikiran tentang umat Buddha bersatu harus dengan membentuk forum komunikasi bersama, bukan formal, namun bentuknya konfigurasi, bersama-sama membangun agama Buddha dalam satu kebersamaan, maka lahirlah Permabudhi.
“Pembentukan AD/AR-nya kami bersama-sama, dari perwakilan umat Buddha dan muncul aspirasi bersama, jika ingin mewujudkan majelis bersama,” kata Sudhamek.
Permabudhi, Sudhamek menambahkan, mencerminkan wajah dari berbagai majelis. Tugas utamanya pada empat bidang yakni tentang agama, sosial, pendidikan, dan kemanusiaan. “Permabudhi sudah terdaftar di Kementerian Agama,” tutupnya. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...