Menag: Warnai Demokrasi dengan Nilai Agama
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama Suryadharma Ali minta para ulama dan tokoh lintas agama untuk memberi kontribusi dengan memberi nilai-nilai agama terhadap demokrasi di Tanah Air, sehingga dinamika yang ada tidak sampai mengganggu dan merugikan kepentingan yang lebih besar.
“Di era reformasi dewasa ini masih ada yang memaknai demokrasi dengan cara mengekspresikan pendapat tanpa batas, sehingga sukses berdemokrasi diukur jika ada pihak lain menjadi korban, seperti merusak fasilitas Mahkamah Konstitusi “, kata Menag ketika bersilaturahmi dengan para tokoh agama di Bandung, Jumat malam (15/11).
Seharusnya berdemokrasi itu menurut Menag dapat dimanai sebagai kemampuan membawa perubahan, perbaikan pendidikan semakin baik, pemerintah mampu membuka lapangan kerja makin banyak, ekonomi makin maju dan kesejahteraan dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.
Sebelumnya Kakanwil Kementerian Agama Jawa Barat, Saeroji selaku tuan rumah dalam sambutannya mengungkap bahwa pertemuan silaturahim tersebut sangat penting guna mendorong kerukunan antarumat. Ada tiga upaya penting untuk itu, yaitu pertama mendorong negara kuat (strong state) agar bisa tegas dan menjalankan fungsi melindungi warga negara dan bersikap non-diskriminatif.
Kedua, memperkuat masyarakat sipil, kelompok yang toleran terhadap perbedaan. Dan ketiga, menurut Saeroji, ekonomi masyarakat yang semakin kuat. Tentu, harus disadari pula bahwa masing-masing agama memiliki perbedaan. Perbedaan itu tidak mesti harus dipertentangkan. Apa yang sudah sama, jangan dibeda-bedakan.
“Sebab, keindahan dalam kebersamaan, kerukunan dan kedamaian menjadi penting agar umat dapat melaksanakan kegiatan ritual keagamaan dan eksistensi kemasyarakatannya dapat berjalan dengan optimal”, terang Saeroji.
Hadir pada pertemuan itu Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Dirjen Bimas Hindu Triguna, Dirjen Bimas Buddha Joko Wuriyanto, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Mubarok, Kepala Pusat Informasi dan Humas Zubaedi, Ketua MUI Jabar KH. Adam Malik, dan sejumlah tokoh dan pemuka agama-agama. (kemenag.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...