Mencari yang Pas
Anda sendiri yang harus menentukan pikiran yang pas, yang bisa memacu perubahan.
SATUHARAPAN.COM – Seorang karyawan mengeluhkan baju seragam yang diberikan kepadanya kurang pas sehingga menjadi alasan baginya untuk tidak berseragam lengkap. Saya pun sekilas berkomentar sambil berkelakar bahwa sebenarnya tidak ada masalah dengan bajunya. Dia pun tersenyum. Saya berharap dia menangkap maksud saya tanpa saya harus menjelaskan lebih lanjut. Akan lain ceritanya jika saya menjelaskan lebih rinci bagaimana badannya sebenarnya bisa menyesuaikan dengan ukuran baju yang ada.
Kisah karyawan tersebut mengingatkan saya dengan pengalaman saya sebelumnya waktu mengecilkan kemeja, tetapi akhirnya tidak pas karena kekecilan. Alih-alih menyalahkan tukang permak, saya mencoba hal berbeda. Dengan berusaha mengatur pola makan yang lebih sehat dan olahraga, akhirnya saya bisa mengenakan kemeja itu sedikit lebih nyaman. Saya pun terus berusaha untuk bisa memakai kemeja itu menjadi lebih nyaman lagi. Maklum tubuh saya masih tergolong overweight.
Menjadikan ukuran pakaian sebagai trigger untuk menurunkan berat badan mungkin terdengar lucu. Menggunakan alasan yang lebih formal seperti badan lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit mungkin akan lebih ideal. Akan tetapi, entah mengapa selama ini alasan yang lebih ilmiah tidak cukup meyakinkan dan membuat diri sendiri berubah dengan terpaksa. Fenomena ini bisa setali tiga uang dengan iklan rokok yang semakin menyeramkan, tetapi faktanya tidak banyak berpengaruh kepada para penikmat asap tembakau itu untuk berhenti merokok.
Semoga Anda tidak serta-merta menjadi pesimis setelah menyimak cerita di atas. Di luar sana banyak sekali kisah orang yang sukses melalukan perubahan dalam hidupnya. Entah itu keberhasilan mendapatkan berat badan ideal atau sukses berhenti merokok. Yang unik dari semua kesaksian mereka adalah adanya pengalaman tertentu, pada masa tertentu dalam hidupnya, yang menyebabkan perubahan pola pikir (mindset) radikal. Ada satu titik tertentu dalam hidupnya yang menjadi pemicu sehingga menimbulkan komitmen tinggi untuk melakukan perubahan. Ada kalimat bijaksana yang mungkin sudah bosan kita dengar: ”Pikiran Anda akan mementukan cara Anda bersikap, sikap yang sama akan membentuk kebiasaan Anda, kebiasaan itu seterusnya akan membentuk karakter, dan akhirnya karakterlah yang akan menentukan seperti apa nasib Anda.”
Kita bisa saja memiliki banyak pengetahuan tentang apa yang baik. Di samping kiri dan kanan kita bisa saja dipenuhi poster peringatan. Buku diary bahkan profile status di media social bisa penuh dengan pernyataan bijaksana. Semuanya tidak akan membuat perubahan. Anda sendiri yang harus menentukan pikiran yang pas, yang bisa memacu perubahan.
Selamat mencari yang pas!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...