Mendag Komentari Ramainya Toko Tutup Saat Aksi 212
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah berharap tidak ada lagi unjuk rasa besar-besaran seperti Aksi Super Damai pada hari Jumat, 2 Desember 2016 (212) guna menciptakan kondisi iklim investasi di Indonesia.
Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, mengapresiasi Aksi Super Damai 212 yang terlaksana dengan tertib, aman, rapi dan berjalanan dengan baik.
“Saya sebagai politisi juga melihat bahwa (aksi) itu adalah sistem demokrasi yang baik. Dan itu terjadi (dengan) aman, tertib, rapi, luar biasa. Luar biasa,” kata Mendag Enggar kepada satuharapan.com usai konferensi pers di press room Kementerian Perdagangan, Jakarta, hari Jumat (9/12).
Mendag Enggar justru mempertanyakan laporan dari Kadin DKI Jakarta yang menyebutkan sebanyak 60 persen hingga 75 persen dari 30.000 toko di Jakarta tutup pada Aksi Super Damai 2 Desember 2016 dan yang memperkirakan omzet transaksi dagang pada hari itu mengalami kerugian sekitar Rp 600 miliar.
“Oh.. Masa dia bilang begitu? Tanya yang bilang gitu, (Kadin) yang ngeliris kerugian. …. Siapa yang bilang rugi? Kan rugi sesaat. Siapa yang hitung? Tanya sama Kadin, jangan tanya ke saya,” kata Enggar.
Menurut Enggar, kerugian yang terjadi pada Aksi Super Damai 212 pekan lalu itu tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia mengatakan, neraca laba rugi baru dilihat pada akhir tahun.
“Enggak (mempengaruhi pertumbuhan ekonomi), sudah tidak lagi. Itu berjalan dengan tertib, bagus kok. Kalau saya lihat (Aksi 212) itu menunjukkan demokrasi yang bagus. … Bagaimana dia bentuk laporannya? neraca rugi laba itu baru terjadi akhir tahun, bagaimana (Kadin) hitungnya?,” kata Enggar.
Mendag meyakini, meskipun dengan adanya aksi unjuk rasa besar-besaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.
“Bagus. Insya Allah tidak terganggu. (Pertumbuhan ekonomi) akan tercapai,” dia menegaskan.
Pada pekan lalu banyak toko-toko ditutup saat Aksi Super Damai 212. Toko-toko tersebut antara lain yang berada di kawasan Glodok yaitu HWI, Lindeteves, Glodok Jaya, Glodok Makmur, Harco, Glodok City, dan Glodok Plaza.
Daerah lainnya adalah di kawasan Mangga Dua yaitu Pasar Pagi Mangga Dua, ITC, Mangga Dua Mall, Mangga Dua Square, WTC Mangga Dua, dan Dusit Electronic, sekitar Tanah Abang dan Thamrin City, juga pusat perdagangan lainnya yang berdekatan dengan pusat aksi demo.
"Kami perkirakan omzet transaksi hari ini mengalami kerugian sekitar Rp 600 miliiar sedikit lebih besar dari kerugian transaksi demo tanggal 4 November lalu. Namun sangat terobati melihat jalannya aksi demo yang berlangsung aman," kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang dalam siaran persnya, hari Jumat (2/12).
Editor: Eben E. Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...