Mendag Pantau Pasokan dan Harga Pangan di Lampung
Mendag mengatakan, untuk mencapai stabilitas harga, keseimbangan antara pasokan dan permintaan harus dijaga dengan prinsip pemberdayaan petani dan peternak rakyat.
BANDARLAMPUNG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, melakukan rangkaian kunjungan kerja ke daerah sentra produksi di Provinsi Lampung, hari Sabtu (17/9) dan hari Minggu (18/9).
Mendag menyambangi perusahaan penggemukan sapi dan meninjau industri gula untuk memastikan pasokan dan harga komoditas pangan.
“Rata-rata harga daging sapi dan gula eceran nasional masih relatif tinggi, sehingga saya ingin mengecek sendiri ke lapangan, memantau kondisi pasokan dan harga komoditas sapi juga gula di daerah sentra produksi,” kata Mendag saat mengunjungi PT Adi Karya Gemilang di Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.
Dalam kunjungannya tersebut, Mendag meninjau PT Adi Karya Gemilang dan PT. Great Giant Livestock (PT GGL) di Kabupaten Lampung Tengah, PT. Austasia Stockfeed di Kabupaten Lampung Timur, dan PT Pemuka Sakti Manis Indah (PT PSMI) di Kabupaten Way Kanan.
Di PT PSMI, Mendag meninjau pabrik pengolahan tebu menjadi gula kristal putih, memastikan kapasitas produksi gula. Mendag menekankan agar produsen gula dapat menekan harga sampai Rp 12.500 per kilogram (kg) di tingkat konsumen.
“Saya minta mereka untuk menekan harganya sampai di konsumen Rp 12.500/kg. Nanti akan dicap di kemasan, harga eceran tertinggi Rp 12.500/kg,” kata Mendag.
Mendag mengatakan, untuk mencapai stabilitas harga, keseimbangan antara pasokan dan permintaan harus dijaga dengan prinsip pemberdayaan petani dan peternak rakyat.
“Tujuannya agar pembangunan ekonomi turut dirasakan oleh masyarakat banyak,” kata Enggar.
Dalam kunjungan ini, Mendag menyampaikan bahwa peternak besar harus melakukan pembibitan sapi dan melakukan kemitraan dengan peternak rakyat. Begitu juga dalam hal gula. Produsen gula harus dapat merangkul para petani tebu dengan pola kemitraan yang adil dan saling menguntungkan.
“Kalau mereka bermitra, maka perkembangan dan peningkatan produktivitas peternak rakyat terbantu, sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia,” kata Enggar.
Di lokasi pertama, PT Adi karya Gemilang, Mendag berdialog dengan pelaku usaha tentang produk pangan dan nonpangan yang berbahan dasar singkong dan kelapa sawit, serta meninjau fasilitas di perusahaan tersebut.
Lokasi kedua yang dikunjungi Mendag adalah perusahaan penggemukan sapi PT GGL. Mendag meninjau fasilitas penggemukan sapi seperti kandang, lalu berdialog dengan peternak binaan PT GGL.
Mendag juga menyempatkan diri menghadiri acara pelepasan sapi indukan bunting untuk kelompok tani binaan PT GGL.
Di lokasi ketiga, PT Austasia Stockfeed, Mendag melakukan peninjauan untuk melihat kesiapan pelaku usaha untuk meningkatkan stok sapi nasional. Mendag berharap dalam dua tahun ke depan program yang sedang dijalankan oleh PT Austasia Stockfeed dapat mewujudkan sapi wagyu 100 persen lokal. (PR)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...