Mendagri Prancis Larang Warganya ke Suriah dan Irak
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve memberi peringatan keras bagi warganya yang nekat bepergian ke Suriah dan Irak
"Jika ada warga yang melakukan serangan di Irak ataupun di Suriah, sekembalinya mereka akan membawa bahaya besar dan berpotensi melakukan serangan teroris berskala besar di wilayah ini (Prancis)," kata Bernard Cazeneuve, Selasa (24/2).
Langkah tegas telah dilakukan Cazeneuve, yakni dengan menyita paspor enam warganya dan, menurut catatan AFP lebih dari 40 orang lain dilarang pergi ke luar negeri.
"Terdapat enam larangan administratif soal dilarang terbang ke luar negeri yang telah ditandatangani dan sekitar 40 lainnya tengah dipersiapkan," Cazeneuve menambahkan.
Satu bulan yang lalu, Cazeneuve mengatakan bahwa negara itu akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional dengan beberapa mitra kerja dari Amerika Serikat dan Eropa untuk membahas perang melawan terorisme.
Pertemuan tersebut membahas pembantaian di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, pada awal 2015 yang membunuh 12 orang dan melukai belasan lainnya.
Paspor dan kartu identitas orang-orang yang menjadi target kekerasan tersebut, disita selama enam bulan. Namun Cazeneuve mengemukakan penyitaan ini masih bisa diperpanjang.
Serangan teror di Paris, Prancis dan Kopenhagen, Denmark yang terjadi beberapa waktu lalu, semakin meyakinkan negara-negara Eropa untuk meningkatkan keamanan mereka. (AFP/france24.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...