Mendagri: Situasi Daerah Tidak Terpengaruh Isu PKI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan kondisi daerah-daerah sampai saat ini masih terkendali, aman/kondusif, dan tidak terpengaruh dengan isu munculnya kembali partai komunis Indonesia di Tanah Air.
"Mencermati perkembangan dinamika yang ada, sampai saat ini daerah cukup kondusif. Tidak ada pergerakan seperti yang disampaikan," kata Tjahjo di Istana Wakil Presiden Jakarta, hari Jumat (3/6).
Terkait isu yang disampaikan mantan tokoh militer Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein tentang adanya kemunculan lagi PKI yang siap mendeklarasikan diri pada 2017 mendatang, Mendagri enggan berkomentar lebih.
"Kalau Pak Kivlan menyampaikan opini semacam itu, silakan saja tanya beliau," kata Tjahjo singkat.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi bahwa isu kemunculan PKI tersebut terlalu berlebihan dan ideologi tersebut terbukti gagal di banyak negara.
"Menurut saya, mungkin agak berlebihan mengenai pandangan bahwa PKI itu mau hidup lagi. Kalau kita melihatnya, PKI itu komunis, (sementara) komunisme suatu ideologi yang perkembangannya dengan pemikiran pemerataan. Orang melihat itu mungkin dari sisi-sisi yang berbeda," kata Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat.
Menurut Wapres Jusuf Kalla, komunisme merupakan ideologi yang sudah terbukti gagal diterapkan di negara-negara di dunia. Satu-satunya negara komunis di dunia ini adalah Korea Utara, dan itu pun secara pemerintahan telah gagal, kata Wapres.
"Negara-negara yang asalnya komunis kan sudah menjadi kapitalisme, (seperti) Rusia, China, Eropa Timur. Jadi, sebagai ideologi, mana mungkin itu berkembang pada saat itu ditolak oleh semua orang," jelasnya.
Salah satu mantan tokoh militer Indonesia, Mayjen (Purn) Kivlan Zein mengatakan PKI sudah bangkit kembali dan siap mendeklarasikan diri pada 2017.
Terkait akan hal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi santai.
"Kalau beliau tahu tolong laporkan tempatnya di mana, nanti kita siap menindaklanjuti," ucap Luhut. Tanya saja beliau. Saya tidak dapat informasi. Saya punya banyak kuping, mata, tapi badan intelijen belum dapat informasi itu," ujar Luhut. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...