Mendikbud Muhadjir Diminta Ubah Paradigma tentang Pendidikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pendidikan menilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengubah paradigmanya tentang pendidikan dengan mengeluarkan wacana kebijakan yang meresahkan bagi masyarakat.
“Bagaimana mau melaksanakan Full Day School bila fasilitas pendidikan di banyak sekolah tidak memadai. Full Day School bukan jawaban untuk mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jakarta Pusat, hari Kamis (18/8).
Retno menambahkan apa yang diwacanakan Menteri Muhadjir tentang konsep Full Day School di Eropa tidak sama dengan di Indonesia. Sekolah di Eropa meski jam belajarnya sampai sore hari, namun jam belajarnya diatur dengan baik, istirahat sekolahnya saja bisa sampai lima kali.
Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pendidikan juga menolak adanya budaya kekerasan yang ada di dunia pendidikan dan juga akses pendidikan bagi semua orang. Pernyataan Menteri “yang miskin saja harus gratis, yang kaya harus bayar” dinilai diskriminatif dan rentan menciptakan sekat-sekat ekonomi di antara kalangan peserta didik.
Menteri Muhadjir diminta untuk memahami, bahwa pendidikan merupakan hak dasar yang wajib diakses oleh setiap orang, terlepas apapun status sosialnya, karena itu diatur dalam amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Mengenai kekerasan Retno mengatakan bahwa ketika kekerasan itu berulang kali terjadi dan guru-guru mencontohkan bagaimana melakukan kekerasan, maka guru tidak akan pernah mampu menangani anak-anak.
“Kekerasan itu seharusnya tidak ada di dalam pendidikan. Kekerasan dalam segala bentuk dan dengan tujuan apapun, termasuk mendisiplinkan anak, itu tidak bisa dilakukan,” ujar Retno menutup pernyataannya.
Pernyataan sikap menolak segala bentuk wacana kebijakan tentang Full Day Scholl, kekerasan dan akses pendidikan yang disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pendidikan dihadiri oleh Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Kamanto Sunarto, orang tua murid Yeni Sahnaz, sukarelawan pengajar, Fidella, dan LBH Jakarta Alldo Fellix Januardy.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...