Mendikbud: Mutu Pendidikan Didorong dari Pelaku
DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan peningkatan mutu pendidikan didorong dari pelaku bukan dari aturan.
"Mutu didorong atas pelaku, bukan dari aturan. Oleh karena itu kita mencoba membangun ekosistem pendidikan di Tanah Air," ujar Mendikbud dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) di Depok, Jawa Barat, Senin (22/2).
Mendikbud mengatakan jika kualitas pendidikan di Tanah Air separuh dari pendidikan di Singapura, maka seharusnya ada undang-undang atau peraturan yang dilanggar. Tapi, nyatanya tidak ada satu pun UU ataupun aturan yang dilanggar.
Anies melihat penting dibangunnya ekosistem pendidikan agar para pelaku pendidikan mulai dari siswa, orang tua, maupun guru berinteraksi.
"Jadi kita perlu bangun ekosistem pendidikan untuk saling berinteraksi. Pemerintah daerah juga harus terus memperbaharui informasi dan melibatkan publik," dia menjelaskan.
Mendikbud menekankan pentingnya para pelaku pendidikan untuk berbenah dan serius berinvestasi dalam bidang pendidikan.
"Sekarang ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi penentu kelulusan, yang ditekankan adalah kejujuran siswa dalam mengikuti ujian."
Meski kejujuran sulit diukur, kecurangan bisa diukur. Hanya 20 persen siswa yang mendapat nilai tinggi dan mempunyai nilai integritas tinggi pada UN 2015.
"Kalau ini tidak diubah, maka selamanya akan seperti inilah wajah integritas Indonesia ke depannya," dia mengingatkan.
Isu pelibatan publik dalam pendidikan dan kebudayaan menjadi isu utama yang dibahas dalam RNPK 2016.
RPNK merupakan agenda tahunan yang melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan antara lain kepala dinas pendidikan mulai dari tingkat provinsi, kota, kabupaten, pegiat pendidikan, pelaku kebudayaan, media massa, masyarakat sipil. Pada tahun ini, setidaknya melibatkan sekitar 1.000 peserta.
RPNK juga ajang pemerintah pusat dan daerah dalam melibatkan publik untuk menyukseskan pembangunan pendidikan dan kebudayaan, serta menyiapkan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan 2017.
RPNK 2016 juga menghadirkan para pembicara tamu seperti Dirut General Electric Handry Satriago, yang membahas gerakan Revolusi Mental di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, peneliti Indonesia Corruption Watch, Ade Irawan, kemudian juga ada Abdul Malik Gismar, serta Rene Suhardono. (Ant)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...