Mendikbud: Paham Radikalisme Bertentangan dengan Pancasila
MATARAM, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan paham radikalisme dan paham lain yang sejenis sangat bertentangan dengan Pancasila—yang menghormati dan menghargai kebinekaan.
“Oleh karena itu, kita harus mengikis benih dan tumbuhnya nilai paham radikalisme dan sejenisnya,” kata M Nuh dalam pidatonya yang dibacakan oleh Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana saat upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2014 di Kantor Wali Kota di Mataram, Rabu (1/10).
Dikatakannya, salah satu fenomena dalam era globalisasi adalah terjadinya lintas batas nilai-nilai antarbangsa bahkan antarkomunitas atau kelompok masyarakat yang lebih kecil.
Di antara nilai atau paham yang melintas batas itu adalah radikalisme. Karakter paham tersebut selalu merasa yang paling benar sendiri dan mengabaikan hak-hak dasar orang lain.
“Sehingga radikalisme dan paham lain sejenisnya sangatlah bertentangan dengan Pancasila,” katanya.
Karena itu, kondisi saat ini harus disyukuri dan Pancasila terus diperkuat, “yang telah menunjukkan dan memungkinkan kita hidup berdampingan secara damai, harmonis, dan penuh toleransi dengan siapa saja yang berbeda latar belakang agama, suku, ras, adat istiadat, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia."
Pada sisi lain, Menteri juga mengajak semua kalangan untuk membangun bangsa yang berperadaban unggul, yang salah satu cirinya adalah bangsa yang mampu menunjukkan karakter dan jati dirinya, tanpa harus kehilangan kesempatan dan kemampuan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain, sekaligus mampu mengaktualisasikan makna yang dikandungnya sesuai dengan perkembangan zaman.
“Sehingga Pancasila menjadi sistem nilai yang hidup. Untuk itu, kita harus terus-menerus menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila kepada semua generasi, terutama generasi penerus bangsa Indonesia,” kata Wakil Wali Kota saat membacakan sambutan Menteri.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di lingkup Pemerintah Kota Mataram diikuti ribuan pegawai dengan menggunakan pakaian Korpri dan Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bertindak sebagai inspektur upacara.
Upacara Hari Kesaktian Pancasila juga dilaksanakan di setiap sekolah di Kota Mataram, sebagai upaya melestarikan, mengamalkan, mengembangkan, dan mempromosikan Pancasila sebagai sumber nilai yang telah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...