Mengaku Nabi ke-26, Joseph Paul Zang Diselidiki Polisi
Menag Minta masyarakat tidak perpancing; Ketua Umum PGI ragukan kependetaannya.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Tim penyidik Bareskrim Polri menyelidiki sebuah video tentang seorang pria bernama Joseph Paul Zhang yang mengaku sebagai nabi ke-26 dalam konten YouTubenya. Petugas masih mendalami beberapa dokumen terkait yang bersangkutan.
“Saat ini sedang kita dalami, lengkapi dokumen penyelidikannya. Dan pelaku sedang kita buru,” kata Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, hari Minggu (18/4).
Dari data perlintasan imigrasi, diketahui Joseph Paul sudah tidak berada di Indonesia sejak Januari 2018 lalu. Dan belum pernah kembali lagi ke Tanah Air.
Meski begitu, Agus menuturkan pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini yang dilakukan Joseph Paul Zhang. “Kami telah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dengan sangat baik. Data yang bersangkutan memang telah meninggalkan Indonesia sejak 2018 lalu dan belum tercatat kembali,” sambungnya.
“Mekanisme penyelidikan pun telah berjalan bersama dengan pihak kepolisian luar negeri. Jika sudah diketahui, mau enggak mau negara tersebut harus mendeportasi yang bersangkutan. Status DPO akan segera diterbitkan,” kata Agus.
Joseph Paul Zhang, menurut keterangan polisi, mengaku sebagai Nabi ke-26. Dia sempat melakukan sayembara kepada masyarakat yang mampu melaporkannya ke polisi terkait dengan penistaan agama.
Sayembara tersebut disebutkannya dalam video forum diskusi bertema “Puasa Lalim Islam” yang kemudian diunggah ke YouTube dan mendapatkan reaksi dari masyarakat.
PGI Meragukan Kependetaannya
Beredar kabar di media sosial Jozeph Paul Zhang yang mengaku sebagai Nabi ke-26 merupakan seorang pendeta. Namun Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) meragukan gelar pendeta Jozeph Paul Zhang.
"Saya tidak tahu pasti. Pendeta itu jabatan gerejani, sementara dia tak jelas dari gereja mana?" kata Ketua Umum PGI, Gomar Gultom dikuti Detik, hari Minggu (18/4).
Dalam video-videonya di YouTube, Jozeph Paul Zhang menuliskan dirinya sebagai Ps atau pastor dan bergelar MTh (Master of Theology).
Soal video Jozeph Paul Zhang yang diduga menghina agama, Gomar Gultom meminta warga masyarakat untuk mengabaikannya. Gomar Gultom menilai pria tersebut tak perlu diberi perhatian.
"Menurut saya yang beginian ini tak usah diberi perhatian. Semakin ditanggapi dia akan semakin mendapat tenar di medsos, abaikan saja," kata Gomar Gultom.
Sejauh ini keberadaan Joseph Paul Zhang tidak diketahui, sejak Januari 2018 keluar Indonesia, dan sejumlah berita menyebutkan di di Hong Kong, sementara berita lain menduga dia berada di Jerman.
Menag Minta Masyarakat Tenang
Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mendorong aparat kepolisian untuk menindak tegas setiap pelaku penista agama karena telah mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Saya mendorong aparat untuk menindak setiap pelaku ujaran ataupun perbuatan yang mengarah pada penistaan agama," kataMenag dalam keterangan tertulis menanggapi dua kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Jozeph Paul Zhang.
"Saya mengapresiasi langkah proaktif aparat dalam menindaklanjuti dan mengambil tindakan atas laporan ujaran yang mengandung penistaan dan menimbulkan keresahan," kata Menag.
Menurut Menag, tindakan menistakan agama tidak dibenarkan atas alasan apapun. Karenanya, menjadi tugas aparat untuk melakukan tindakan tegas pada setiap bentuk penistaan agama, siapapun pelakunya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tak terpancing dengan dua kasus tersebut dan lebih mengedepankan kebersamaan dan toleransi yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. "Saya minta masyarakat untuk tetap tenang, mengedepankan kebersamaan dan toleransi di tengah upaya berbagai pihak mengadu dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...