Mengenang Sabam Sirait, Tokoh Politik dan Gerakan Oikumene
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Ketua Umum PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Pdt. Gomar Gultom, mengatakan bahwa gereja-gereja sangat beruntung memiliki seorang Sabam Sirait, yang kiprahnya tidak hanya dalam kancah politik, tetapi juga gerakan oikoumene.
Keteladanan dan kepeloporan Sabam Sirait, memang tidak diragukan lagi, dan itu terungkap dalam Seminar Nasional Kepeloporan dan Keteladanan Sabam Sirait Dalam Pelayanan di Bidang Politik, di Auditorium Lt 5 Grha Oikoumene, Jakarta, Jumat (25/3).
Seminar nasional yang dilaksanakan secara hybrid oleh PGI bersama Yayasan Komunikasi Indonesia (YKI) ini, merupakan bagian dari rangkaian proses pengajuan Sabam Sirait sebagai Pahlawan Nasional, seperti dilansir situs PGI.
“Kepedulian beliau khususnya dalam peran sosial gereja dan proses-proses kaderisasi di lingkungan gereja. Itu sebabnya PGI mendaulat beliau sebagai Majelis Pertimbangan PGI pada periode yang lalu. Peran beliau semakin mempertegas bahwa gerakan oikoumene tidak pernah hadir di ruang hampa, melainkan hadir dalam realitas sosio, ekonomi, politik, budaya dan lainnya,” kata Pdt. Gomar.
Sabam Sirait adalah politisi yang bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang kemudian menjadi Partai DEemokrasi Indonesia Perjuangan, dan menjadi anggota DPR sebelum dan sesudah reformasi di Indonesia.
Karya iman seorang Sabam Sirait, kata Gomar, diakui negara dan sekaligus mengingatkan angkatan muda untuk terus menjadi garam dan terang bagi bangsa. “Kesaksian imannya terlalu luas, tidak dibatasi tembok gereja. Makanya tidak salah menyebut beliau tokoh pelintas batas yang menembus sekat-sekat. Tidak ada anggota DPR yang begitu lantang memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina, selain Sabam Sirait,” katanya.
Sementara itu, Baktinendra Prawiro, MSc melihat Sabam Sirait sebagai sosok yang memiliki idealisme dan integritas yang tinggi, berpandangan luas, serta tidak mudah terbawa arus. “Dia tidak akan bergeser meskipun harus kalah, dan akan tetap eksis dengan caranya sendiri. Ini menunjukkan betapa besarnya peran yang dia mainkan,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Dr. Barita Simanjuntak. “Sabam Sirait belum tergantikan dalam hal integritas. Bersyukur lama beliau mengkader saya secara langsung. Tidak pernah menggurui namun kita harus cerdas melihat pemikirannya,” katanya.
Gereja juga harus bersyukur bagaimana beliau bersuara lantang menentang intervensi pemerintah dalam kasus HKBP. Beliau sering hadir di Salemba untuk memberi penguatan tanpa menggurui, kepada pemuda untuk tidak takut menghadapi tantangan. Ibarat nabi telah memberi petunjuk kepada gereja mahasiswa,” kata Ketua Komisi Kejaksaan ini.
Menyoroti Sabam Sirait dari persepketif sejarah perpolitikan di Indonesia, Pdt. Dr. Zakaria Ngelow melihat, di masa awal muncul tokoh muda di dunia politik seperti Johannes Leimena serta Amir Sjarifudin Harahap sebagai generasi kedua yang memahami masa depan baru bangsa ini. “
Dan kemunculan Parkindo (Partai Kristen Indonesia) yang dipelopori generasi kedua ini, banyak melibatkan tokoh muda dalam dunia politik, seperti Sabam Sirait, yang di masa Orde Baru, dimana politik tidak diberi kesempatan dan seakan dikebiri, namun Sabam Sirait tetap bergerak dan melihat politik itu suci,” katanya.
Demikian halnya paparan Drs. Manuel Kaisiepo. Tokoh pers sekaligus politisi ini melihat, keterlibatan Sabam Sirait dalam politik di era akhir 50-an, sebuah era dimana bangsa Indonesia memiliki generasi politik yang berbobot dan berkualitas. “Sabam Sirait termasuk dalam era ini. Mereka kaum intelektual yang terjun dan berjuang di dunia politik tanpa pamrih, dan menganggap politik sebagai suatu panggilan,” katanya.
Profil Sabam Sirait
Sabam Sirait, lahir dengan nama lengkap Sabam Gunung Panangian Sirait pada 13 Oktober 1936 di Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara =, dan meninggal pada 29 September 2021 dan dikenal sebagtai politikus senior Indonesia.
Ia menjabat Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pada 15 Januari 2018 menggantikan AM Fatwa yang wafat pada Desember 2017. Sabam merupakan ayah mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Maruarar Sirait. Pada tanggal 1 Oktober 2019, Ia adalah pimpinan sementara MPR tertua untuk periode 2019–2024.
- Nama Lengkap: Sabam Gunung Panangian Sirait Tempat
- Lahir: Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara Tanggal Lahir: 13 Oktober 1936
- Nama Istri: dr Sondang Sidabutar MM
- Anak dan Menantu: Maruarar Sirait / Shinta Triastuti br Sidabutar; Batara Imanuel Sirait/ Tasya Purba Johan Sirait / Cynthia Margaretha, Mira Sirait / Putra Nababan
Jejak Karier Sabam Sirait
- Penghargaan : BINTANG MAHAPUTRA UTAMA,
- Anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973,
- Anggota DPR RI periode 1973-1982,
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPA-RI) periode 1983-1993,
- Anggota DPR RI periode 1992-2009,
- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), periode 2019 - .
Partai Politik:
- Pejabat Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo): periode 1963-1967
- Sekretaris Jenderal Parkindo: periode 1967-1973,
- Penandatangan Deklarasi Pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), tanggal 10 Januari 1973
- Sekretaris Jenderal PDI tiga periode: periode 1973-1976; periode 1976-1981; dan periode 1981-1986
- Pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), September 1998.
- Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan: 1998-2008.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...