Menguatkan Menjadikan Kita Kuat
Tuhan memberikan kami kemampuan merencanakan hidup kami saat kami menapaki tahun yang baru.
SATUHARAPAN.COM – Akhir Desember 2014, pada saat akan mengakhiri liburan di Jakarta, saya didiagnosis mengidap kanker payudara. Itu pun tidak sengaja. Karena kakak ipar saya habis operasi kista payudara, ia menyarankan saya untuk memeriksakan diri. Saya pun menurut. Hasilnya suspect maglinancy di payudara kiri saya.
Rasanya seperti mimpi. Dalam hati, berulang kali saya mengatakan ini tidak mungkin terjadi pada diri saya. Penolakan pun terjadi, saya merasa hidup saya baik-baik saja, olahraga iya, jaga makan iya, menyusui anak iya, hidup lurus-lurus iya, aktif kegiatan sosial iya, aktif di pelayanan gereja iya. Lalu, mengapa Tuhan mengizinkan ini terjadi? Ada kemarahan dan kekecewaan, apalagi melihat kedua anak saya yang masih dibawah 17 tahun, membuat hati menolak dengan keras ini.
Bagaimanapun, akhirnya saya harus menerima penyakit ini ketika hasil USG maupun Mamografi menunjukkan hasil positif kanker. Air mata tak berhenti mengalir, saya menangis sejadi-jadinya. Suami sayapun sangat terpukul. Kami hanya bisa berdoa... memohon kepada Tuhan agar hasil pemeriksaan ini salah, dan bahwa saya baik-baik saja. Kami berdua menjelaskan ke anak-anak apa yang terjadi pada diri saya, anak pertama saya menangis sedih, anak kedua saya hanya memeluk erat saya tanpa mengatakan apa pun.
Awalnya kami tidak memberitahukan hal ini ke orangtua kami, namanya orangtua pastinya dapat merasakan pergumulan anak nya. Mertua saya memanggil kami berdua dan menanyakan ada apa. Kami pun menjelaskan apa yang terjadi pada saya. Beliau menguatkan saya, katanya, ”Lihat mata suamimu, mata anak-anakmu, di situlah semangatmu akan muncul. Mereka membutuhkanmu. Jika kamu kuat mereka pun akan kuat, jika kamu sedih mereka pun akan ikut sedih. Hanya kamu yang bisa menguatkan mereka.”
Untuk beberapa orang nasihat ini terasa aneh. Masak sih, yang sakit menguatkan yang sehat? Ternyata dengan menguatkan orang lain kita menjadi lebih kuat. Saya pun bernyanyi dan berdoa setiap malam, suami dan anak-anak pun ikut berdoa. Kami merasakan kekuatan dari Tuhan yang luar biasa. Saya mulai tenang dan mulai berpikir untuk merencanakan perawatan yang harus saya jalani.
Saya mengucap syukur Tuhan mengizinkan hal ini terjadi di akhir tahun, agar saya dan keluarga melihat kekuatan yang Tuhan berikan pada saat kami gentar dan tidak berdaya. Tuhan memberikan kami kemampuan merencanakan hidup kami saat kami menapaki tahun yang baru.
Saya menjalani operasi mastectomy radikal payudara kiri pada 7 Januari 2015, dan saat saya memasuki ruang operasi, saya berdoa, ”Tuhan saya siap masuk dalam rancangan-Mu!”
Setahun berlalu, saya menjalani terapi hormon dengan menggunakan Tamofen setiap harinya untuk mengendalikan sel kanker dalam tubuh saya. Saya menjalankannya dengan sukacita karena Tuhan akan menolong dan menguatkan. ”Tuhan izinkan hal ini terjadi dalam hidupmu agar kamu menjadi berkat bagi orang lain,” ujar suami saya.
Dan itulah yang terjadi. Sekembalinya kami di kota kami, sahabat dan handai tolan yang mengetahui saya menderita kanker, akhirnya memeriksakan diri mereka. Beberapa teman yang juga terkena kanker menghubungi saya, kami saling bertukar informasi dan saling menguatkan satu sama lain dalam menjalankan proses pengobatan dengan baik dan semangat.
Dukungan keluarga dan sahabat merupakan kekuatan bagi kami penderita kanker. Sering orang berkata kepada kami, ”Semangat... semangat!” Ketahuilah bahwa kami semangat, kami mau dan ingin sekali sembuh total. Namun, tidak mudah bagi kami untuk menjalan proses pengobatannya. Hanya Tuhanlah sumber kekuatan kami, empati dan doa sungguh kami butuhkan.
Saat ini saya akan menjalani pemeriksaan lengkap pada awal 2016. Hasil terbaiklah yang kami sekeluarga inginkan. Kami berserah kepada Tuhan. Apa pun hasilnya, Tuhan akan memampukan kami melewatinya. Selamat mengisi 2016!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Indonesia Kirimkan Bantuan 2,7 Juta Dosis Vaksin Polio bOPV ...
YANGON, SATUHARAPAN.COM- Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan berupa 2,7 juta dosis vaksin Polio...