Mengukur Kebebasan Pers dalam Agenda Jokowi dan Prabowo
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mengukur nasib kebebasan pers jelang pemilihan presiden (Pilpres) agenda Joko Widodo dan Prabowo Subianto didiskusikan. Diskusi bertajuk “Kebebasan Pers Agenda Jokowi dan Prabowo” dihadiri oleh narasumber Pengamat Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, Pengamat Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit, Direktur Institut Publik Indonesia Karyono Wibowo dan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens di Hotel Alia, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (31/5).
Diskusi yang membahas tentang nasib kebebasan pers di masa mendatang dengan kepemimpinan dua pasangan Capres Jokowi dan Prabowo dibahas secara tidak berpihak kesalah satu pasangan, hal tersebut disampaikan oleh Boni Hargens dalam diskusi yang mengatakan bahwa apa yang disampaikannya bukanlah mengadung kampanye negatif. Boni memberikan pandangan apabila jika Prabowo terpilih menjadi presiden nanti, maka bersiap diri jika suatu saat nanti kembali ke era Orde Baru (Orba), dimana kebebasan berdemokrasi terbelenggu.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...