Menhan Australia Dipermalukan karena Tidak Tahu Nama Pemimpin ISIS
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertahanan Australia mengalami hal yang memalukan setelah tidak mampu menyebut nama pemimpin ISIS ketika dia berkomitmen untuk mengirimkan lebih banyak tentara guna mengalahkan kelompok ekstremis tersebut.
Kevin Andrews berulang kali ditanya dalam sebuah wawancara televisi dengan Australian Broadcasting Corporation pada Selasa malam (14/04) untuk menyebutkan nama pemimpin ISIS - yang dikenal luas sebagai Abu Bakr al-Baghdadi.
Namun dia terus menghindar untuk menjawabnya secara langsung.
“Tentu saja saya tidak akan masuk ke dalam masalah operasional,” tegasnya, saat pewawancaranya menjawab: “Saya tidak menganggap pertanyaan ini bersifat operasional, saya menganggap itu merupakan masalah umum.”
Dia menambahkan: “Pak Menteri, Anda bertanggung jawab mengirimkan pria dan wanita Australia dengan cara berbahaya demi tujuan misi ini, saya terkejut bahwa Anda tidak bisa menyebutkan nama pemimpin ISIS.”
“Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mencantumkan hadiah 10 juta dolar Amerika (sekitar Rp129,1 miliar) bagi siapa pun yang berhasil memburunya.”
Andrew menegaskan bahwa ISIS merupakan “kombinasi dari berbagai kelompok”.
“Bukan cuma seorang yang terlibat, terdapat sejumlah orang yang terlibat dan kami pastinya harus menghancurkan mereka semua jika kami ingin menghentikan aktivitas mereka di area itu,” ujarnya.
Andrew kemudian mengirimkan pesan di Twitter yang mengatakan: “Hanya berfokus pada individu berarti mengabaikan ancaman keberadaan organisasi ekstremis tersebut.”
Ketidakmampuannya untuk menyebutkan nama pemimpin ISIS itu oleh media Australia dianggap sebagai ketidaktahuan Andrews siapa sesungguhnya Baghdadi. (Ant/AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...