Meningkat, Serangan pada Pengungsi di Eropa
SATUHARAPAN.COM – Polisi Austria menangkap seorang yang diduga anggota neo-Nazi yang mengancam akan pembunuh pengungsi pencari suaka, dan menyita beberapa senjata dan amunisi di rumahnya, kata polisi Minggu (28/5).
Pria berusia 20 tahun itu "berulang kali mengatakan kepada teman-teman bahwa dia ingin menembak mati semua pencari suaka dengan senapannya di sebuah pusat pengungsi", kata polisi di negara bagian Upper Austria, dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP.
Pria itu juga menggunakan bahasa neo-Nazi dan mengirim dua pesan kepada teman yang termasuk dalam "ideologi Sosialis Nasional," kata polisi.
Dalam penggerebegan di rumahnya di distrik Linz-Land, polisi juga menemukan memorabilia perang Nazi. Elite komando "Cobra" menangkapnya di dekat rumahnya pada dini hari Jumat.
Austria tahun lalu menerima sekitar 90.000 permintaan suaka, kedua tertinggi per kapita di Uni Eropa, dan sekitar 10 kali lebih banyak jumlah yang melewati negara itu menuju Jerman dan negara-negara Skandinavia.
Serangan pada Pengungsi di Jerman
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Jerman menyebutkan Jerman mengalami "brutalisasi" masyarakat dengan me lonjaknya angka serangan terhadap pengungsi dan tempat penampungan migran di negara itu
Mendagri Thomas de Maiziere memperingatkan ancaman itu. Ada 449 serangan terhadap pusat-pusat tersebut sepanjang tahun ini, katannya dalam wawancara dengan Funke Media Group dalam sebuah wawancara. Jika situasinya tetap seperti itu sampai akhir tahun ini bisa saja kasusnya mencapai seribu lebih.
Namun demikian, hanya ada 62 serangan yang dilaporkan pada tempat penampungan bagi para migran dan pengungsi pada tahun 2013, dan 199 kasus pada 2014. Namun demikian, kedatangan lebih dari satu juta migran di Jerman tahun lalu menyebabkan peningkat secara signifikan kasus serangan, kata de Maiziere.
Selain serangan terhadap pusat-pusat pengungsi, ada 654 kejahatan terhadap migran dan pencari suaka di Jerman, termasuk 107 insiden kekerasan, katanya.
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...