Menjadi Bola Basket
Jangan jadikan generasi muda kita bola kristal, yang terjatuh langsung pecah!
SATUHARAPAN.COM – Kisah Vinsensius Billy, mahasiswa UI yang bunuh diri, mewarnai media massa beberapa waktu lalu. Anak yang pandai itu dikatakan stres karena tekanan pelajaran. Dugaan inilah yang dicurigai sebagai penyebabnya. Tentu saja semua adalah dugaan. Namun, kisahnya menjadikan saya teringat suatu masa saat saya kuliah.
Menjadi mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri adalah suatu kebanggaan. Lolos dari saringan sekian banyak orang, bangga terpilih dari sekian banyak pelajar yang mendaftar. Salah seorang teman kos saya berasal dari Jayapura, dia adalah satu-satunya siswa dari SMA-nya yang terpilih, dan itu karena nilai-nilainya yang bagus selama sekolah.
Bergabung bersama orang-orang pandai membuat diri yang tadinya merasa ada di atas angin, sekarang tidak lagi demikian. Namun, cobaan terberat adalah saat nilai C pertama datang. Terbiasa dengan nilai tinggi sebelumnya, nilai C merupakan hantaman bagi saya. Dan itu juga yang dialami beberapa teman lainnya. Beberapa orang survive, beberapa yang lainnya harus berjuang. Saya teringat saat itu saya begitu sedih dan tidak percaya, memerlukan waktu beberapa lama untuk menyadari bahwa nilai bukanlah tujuan utama belajar, tetapi pelajarannya yang utama.
Mengalahkan ego, menyadari bahwa ternyata diri tidak sepandai yang dikira, menerima bahwa ada orang lain yang lebih hebat dibanding diri sendiri, ternyata memerlukan usaha yang tidak mudah. Dan itu tidak hanya dihadapi saya sendiri. Beberapa teman harus berkonsultasi dengan psikolog, bahkan ada yang akhirnya pulang dengan perasaan gagal.
Pengalaman ini membuat saya menyadari keberhasilan hidup tidak hanya berdasarkan kepandaian. Diperlukan kebesaran hati dan jiwa yang membal. Bisa terjatuh, namun berani tegak. Dan itu pulalah seharusnya yang ditekankan kepada generasi muda. Jangan jadikan mereka sebagai bola kristal, yang terjatuh langsung pecah, bentuklah mereka menjadi bola basket yang membal! Hidup tidak melulu penuh dengan kemudahan. Diperlukan kegagalan untuk mencicip manisnya kesuksesan.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...