Menjaga Hati
Kita kadang lengah.
SATUHARAPAN.COM – ”Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk. 21:28). Demikianlah nasihat Yesus kepada para murid-Nya—mereka tidak perlu cemas dalam menyambut kedatangan-Nya, meski akhir zaman sering digambarkan sebagai kehancuran semesta.
Sesungguhnya, akhir zaman tidak melulu bicara soal kehancuran semesta, tetapi juga soal penyelamatan. Akhir zaman tak hanya bicara soal berakhirnya suatu zaman, tetapi juga dimulainya zaman baru. Inilah sumber penghiburan bagi setiap orang yang menyandarkan diri kepada Yesus Kristus.
Karena itu, hal terlogis ialah menyambut kedatangan-Nya! Lagi pula, pemazmur mengaku: ”Semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu…” (Mzm. 25:3). Mereka tidak akan dipermalukan atau kecewa karena Allah pasti menepati janji-Nya.
Akhir zaman, sekali lagi, tidak perlu dipandang sebagai peristiwa menakutkan, namun harus dipahami sumber penghiburan. Sebab, pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Oleh karena itu, Sang Guru mengingatkan para murid-Nya untuk senantiasa siap menyambut kedatangan-Nya. Caranya: menjaga hati agar jangan disarati pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi (Lih. Luk. 21:34-35). Setiap Kristen harus menanti-Nya dalam suasana hidup penuh kasih dan kekudusan.Menjaga hati itu penting karena semua perasaan, entah baik maupun jahat, bersumber dari hati.
Yesus menggunakan kata ”sarat”. Artinya: jangan sampai hati kita dipenuhi hingga meluber hal-hal yang tak perlu. Sang Guru juga menekankan tiga hal yang sering menyarati hati: pesta pora, kemabukan, dan kepentingan duniawi. Ketiga hal itu bisa membuat manusia lengah.
Persoalannya, ya di sini, kita kadang lengah! Lengah karena terlalu sibuk. Lengah karena tak lagi memfokuskan diri pada yang terutama dalam hidup. Bagaimanapun, suasana pesta sering membuat orang tidak lagi waspada. Tak hanya pesta, terlalu berfokus pada persoalan hidup sendiri bisa membuat kita terlena.
Bisa dinalar, jika Yesus melanjutkannya dengan nasihat: ”Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk. 21:36).
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...